Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan WNI yang Ikut "Tax Amnesty", Singapura Terancam Krisis Luar Biasa

Kompas.com - 16/09/2016, 17:05 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sektor perbankan Singapura dinilai akan bergejolak apabila pemerintah Indonesia berhasil melaksanakan program tax amnesty. Dengan program itu, seluruh dana WNI yang ada di Singapura diharapkan bisa ditarik kembali ke Indonesia.

Apabila hal tersebut terjadi, maka sistem likuiditas Singapura akan terganggu.

“Kalau likuiditasnya kering, orang akan antri, akan terjadi krisis perbankan yang luar biasa,” kata anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno di Kompleks Parlemen, Jumat (16/9/2016).

Berdasarkan pemberitaan The Straits Times, tercatat 200 miliar dollar AS uang WNI yang mengendap di Singapura. Jumlah itu setara dengan 40 persen total asset perbankan negara itu.

Menurut Hendrawan, ketika likuiditas sebuah bank kering, maka kepercayaan masyarakat terhadap bank itu akan hilang. Sementara, keberlangsungan sebuah bisnis perbankan sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat.

(Baca: Bank Singapura "Ancam" WNI yang Ikut "Tax Amnesty", Ini Kata Wamenlu)

“Dengan harapan kita simpen di bank, kalau seandainya butuh sesuatu kita bisa mengandalkan likuiditas,” ujarnya.

Sektor perbankan Singapura saat ini telah membeberkan kepada kepolisian setempat nama-nama nasabah yang mengikuti program tax amnesty. Namun, langkah itu juga dinilai dapat menjaid senjata makan tuan bagi negara tersebut.

Sejak 2013, Pemerintah Singapura telah menyatakan jika penghindaran pajak termasuk tindakan kriminal. Oleh sebab itu, menjadi pertanyaan ketika perbankan Singapura bersedia menerima uang yang berasal dari luar negeri, tanpa menanyakan asal usulnya. Kredibilitas sistem keuangan Singapura pun dipertaruhkan.

“Reputasi Singapura menjadi pusat keuangan AsiaTenggara jadi hancur. Singapura akan alami tingkat kesulitan ekonomi yang serius,” ucap politisi PDI Perjuangan itu.

Kompas TV Bank Singapura Laporkan WNI yang Ikut Tax Amnesty
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju di Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com