Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Jusuf Kalla, Penyanderaan di Filipina Sudah Jadi Bisnis

Kompas.com - 30/08/2016, 14:32 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, maraknya kasus penyanderaan yang terjadi di perairan Filipina selatan bukan lagi disebabkan oleh kelompok bersenjata yang memiliki perbedaan ideologi.

Kasus tersebut lebih banyak terjadi lantaran penculikan sudah menjadi bisnis tersendiri.

“Jadi memang di Filipina selatan sudah jadi bisnis ini soal. Penetrasinya tidak bisa hanya dengan membayar ransum, tetapi memang harus lebih tegas,” kata Kalla saat memberikan sambutan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) Lemhanas di Istana Wapres, Selasa (30/8/2016).

Kalla menegatakan, Pemerintah Filipina harus segera mengambil tindakan yang lebih tegas untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Kasus perampokan itu tentu akan berdampak terhadap jalur perdagangan batubara yang selama ini diimpor Filipina dari Indonesia.

(Baca: Presiden Filipina ke Indonesia, Penyanderaan Abu Sayyaf Akan Disinggung)

“Nanti Filipina juga susah, listrik bisa masalah karena Indonesia sulit untuk kirim batubara ke sana,” ujar dia.

Lebih jauh, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, bukan persoalan mudah menyelesaikan keberadaan kelompok bersenjata di negara itu.

Kalla mengaku pernah dimintai nasihat oleh Presiden Gloria Macapagal Arroyo untuk menyelesaikan persoalan kelompok bersenjata di Filipina. Permintaan itu disampaikan menyusul keberhasilan Indonesia menyelesaikan masalah kelompok bersenjata di Aceh.

“(Lalu) saya tanya berapa senjata yang dimiliki masyarakat kepada panglima di sana, dia bilang sejuta,” kata dia.

Menurut Kalla, jumlah tersebut sangat besar jika dibandingkan dengan jumlah senjata yang dimiliki kalangan sipil di Indonesia. Oleh karena itu, wajar apabila Filipina cukup sulit mengatasi persoalan kelompok bersenjata di negara itu.

“Kalau sejuta senjata, susah. Sandera ini sebagai bisnis, jadi bukan soal ideologi,” ujar dia.

Kompas TV Militer Filipina Tewaskan 11 Anggota Abu Sayyaf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com