Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baznas Targetkan 3.000 Hewan Kurban Terjual via Online

Kompas.com - 29/08/2016, 15:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan 3.000 hewan kurban terjual secara daring (online).

Baznas tak menargetkan lebih dari angka itu lantaran program penjualan hewan kurban via internet tergolong baru.

"Saat ini kami targetkan 3.000 hewan kurban, yang artinya dapat memberdayakan 600 keluarga peternak. Tapi saya harap angkanya di atas 3.000," kata Direktur Amil Zakat Nasional Baznas M. Arifin Purwakananta saat ditemui di Jakarta, Senin (29/8/2016).

Dia mengatakan hasil kurban akan didistribusikan ke daerah-daerah terpencil dan yang jarang masuk hewan kurban.

Baznas bekerja sama dengan Baznas daerah yang ada di 33 provinsi dan 520 kota untuk menyelaraskan pendistribusian sampai ke pelosok Tanah Air.

"Di Indonesia masih banyak warga yang tidak mendapatkan hewan kurban, bahkan ada daerah yang tidak pernah makan daging kurban," kata dia.

Menurut dia Kurban Digital ini mendapat sambutan dari WNI yang berada di luar negeri, sehingga mereka dapat mengikuti kurban dan hasilnya didistribusikan di negeri sendiri,

Arifin mengatakan hewan kurban yang disembelih adalah kambing hasil budidaya peternak setempat.

Berat kambing 25kg dihargai Rp2,5 juta rupiah.

"Harga tersebut sudah termasuk biaya penyediaan hewan, pemotongan, distribusi dan dokumentasi," kata dia.

Laporannya akan langsung diberikan kepada pengkurban via pesan singkat atau juga email.

"Pengkurban akan menerima laporan pemotongan dan distribusi kurban berupa foto hewan kurban sebelum dipotong dan setelah dipotong serta kegiatan kurban," kata dia.

Kompas TV Pembagian Daging Kurban Diwarnai Aksi Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com