Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Haji Indonesia Dianjurkan Utamakan Keselamatan Saat Lempar Jumrah

Kompas.com - 26/08/2016, 14:16 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com - Jemaah haji Indonesia dianjurkan lebih mengejar keabsahan dan keselamatan daripada keafdalan dalam melakukan rangkaian ibadah haji, termasuk dalam kegiatan melempar jumrah, yang beberapa kali memakan korban.

Anjuran itu disampaikan oleh Guru besar Ilmu Quran dan Tafsir UIN Sunan Ampel Surabaya Aswadi saat memberikan bimbingan ibadah kepada jemaah haji kelompok terbang (kloter) 6 Embarkasi Surabaya di pemondokan Sektor Empat Daerah Kerja Mekkah, Arab Saudi.

"Materi yang penting bagi jemaah haji Indonesia adalah pemahaman tentang keabsahan dan keselamatan bukan keafdalan," kata Aswadi, Kamis (25/8/2016)

Afdal adalah waktu utama yang nilai ibadahnya melebihi waktu-waktu yang lain jika dalam kondisi normal atau tidak membahayakan.

Menurut Aswadi, jika jemaah dalam kondisi sehat dan keamanan memungkinkan, maka jemaah haji dipersilakan memburu keafdalan namun bila tidak maka keafdalan bukan menjadi prioritas.

Jemaah haji, kata dia, dimbau lebih memprirotaskan menjaga kesehatan daripada keutamaan.

"Jangan memaksa melakukan ibadah umrah terus menerus namun kemudian jatuh sakit saat ibadah puncak," ujarnya.

Jemaah juga dianjurkan lebih mengutamakan keamanan.

Anjuran untuk lempar jumrah, misalnya, adalah justru menghindari waktu-waktu afdal demi keamanan. Sebab, pada waktu afdal, jemaah dari seluruh dunia berkumpul jadi satu sehingga membahayakan bagi jemaah Indonesia yang lazimnya bertubuh kecil dan lanjut usia.

"Menghindari kejadian yang tidak diinginkan, karena manusia wajib berikhtiar," kata dia merujuk pada tragedi berdesak-desakan saat lempar jamrah yang beberapa kali terulang.

Untuk melempar jumrah pada 10 Djulhijjah, jemaah haji Indonesia, diminta tidak melempar pada pagi hingga waktu dhuhur.

Sementara pada hari tasyrik pada 11,12 dan 13 dianjurkan tidak melempar antara waktu dhuhur dan ashar.

Imbauan itu merupakan imbauan langsung dari Pemerintah Arab Saudi. Aswadi juga mengimbau agar jemaah lanjut usia tidak perlu memaksa melempar jumrah sendiri karena dapat diwakilkan.

Jemaah Indonesia total berjumlah 168.800 yang terdiri atas 155.200 jemaah haji reguler dan 13.600 jemaah haji khusus.

(Gusti NC Aryani/ant)

Kompas TV Jemaah Haji Kenakan Pakaian Ihram di Bandara Juanda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com