Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 27.620 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Mekkah

Kompas.com - 23/08/2016, 14:29 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com - Sekitar 27.620 orang jemaah haji Indonesia mulai memadati Kota Mekkah, Arab Saudi, jelang puncak ibadah haji.

Berdasarkan pantauan Antara, Selasa (23/8/2016) dini hari waktu Arab Saudi, ribuan anggota jemaah Indonesia terus berdatangan di Masjidil Haram untuk melaksanakan umrah wajib sebagai rangkaian ibadah haji.

Sejak Senin (22/8) pukul 21.00 waktu Arab Saudi jemaah berdatangan secara berkelompok tanpa berhenti.

Jemaah asal embarkasi Aceh, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah dan Surabaya terlihat mendominasi. Setiap rombongan tampak menggunakan pita atau sapu tangan bertuliskan nama provinsi guna memudahkan pengenalan.

Sementara itu Kepala Seksi Data dan Siskohat Eko Dwi Irianto menyebutkan 27.620 anggota jemaah yang telah tiba di Mekkah itu terbagi dalam 68 kloter yang diberangkatkan secara bertahap dari Madinah sejak 17 Agustus lalu.

Mereka adalah embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 1-JKG 8), embarkasi Padang (PDG 1-PDG 3), embarkasi Solo (SOC 1-SOC 10, dan SOC 12), embarkasi Medan (MES 1-MES 4), embarkasi Batam (BTH 1-BTH 4), embarkasi Surabaya (SUB 1-SUB 10), embarkasi Makassar (UPG 1-UPG 4), embarkasi Jakarta Bekasi (JKS 1-JKS 10), embarkasi Balikpapan (BPN 1 dan BPN 3), embarkasi Banjarmasin (BDJ 1-BDJ 4), embarkasi Palembang (PLM 1-PLM 4), dan embarkasi Aceh (BTJ 1-BTJ 3).

Sementara itu, 83.564 anggota jemaah haji gelombang pertama bersama 1.035 petugas sudah tiba di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah sampai dengan Senin (22/8) pukul 15.15 waktu Arab Saudi.

Untuk pemberangkatan jemaah haji gelombang kedua, kloter pertama yang dijadwalkan akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah pada Selasa 23 Agustus 2016 adalah SOC 35 dengan penerbangan Garuda Indonesia.

Dengan demikian, mulai Selasa (23/8) Mekkah akan menerima kedatangan jemaah haji dari Madinah dan jemaah gelombang kedua dari Tanah Air.

(Gusti NC Aryani/ant)

Kompas TV 9 Visa Jemaah Haji Belum Dikirim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com