Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Gabungan Minta Keterangan Sejumlah Penyidik yang Pernah Tangani Kasus Freddy Budiman

Kompas.com - 22/08/2016, 14:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Gabungan Pencari Fakta yang dibentuk Polri meminta keterangan sejumlah penyidik yang pernah menangani kasus narkoba Freddy Budiman.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, pemeriksaan lanjutan terhadap penyidik dilakukan pada hari ini, Senin (22/8/2015).

"Tim mengumpulkan bahan keterangan dari para penyidik Polda Metro Jaya dan dari Direktorat Narkoba Bareskrim terhadap mereka yang pernah berinteraksi dengan Freddy saat kasusnya ditangani," ujar Boy di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin.

Pemeriksaan terhadap para penyidik ini untuk menggali informasi apakah mereka mengetahui ihwal pemberian uang dari Freddy kepada oknum polisi untuk membantu peredaran narkoba.

(Baca: Panglima TNI: Hampir Semua Mayjen Saat Kasus Freddy Terungkap Telah Pensiun)

Oknum polisi itu termasuk dua penyidik di Polda Metro Jaya yang telah diberhentikan dan dipidana karena terbukti membantu bisinis Freddy.

"Kami akan mencari fakta apakah ada aliran dana ke sejumlah oknum kepolisian," kata Boy.

Saat dihubungi terpisah, anggota Tim Gabungan Pencari Fakta, Hendardi, mengatakan, selain penyidik, tim telah memeriksa rohaniawan dan pengacara Freddy.

Sementara, mantan Kepala Lapas Nusakambangan Liberty Sitinjak belum diperiksa karena masih membutuhkan koordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM.

(Baca: Tim Gabungan Akan Periksa Konten Video Pesan Terakhir Freddy Budiman)

"Kami masih menyapih informasi dari mana-mana untuk mendekatkan ke informasi FB bahwa ada petinggi Polri yang terlibat. Namun, materi dan hasil pemeriksaannya belum dapat disampaikan," kata Hendardi.

Sebelumnya, tim gabungan telah menyambangi Nusakambangan untuk memeriksa petugas lapas dan para terpidana yang menyaksikan pertemuan Freddy dengan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar.

Salah satunya adalah John Kei, terpidana kasus pembunuhan.

Menurut John Kei, kata Hendardi, apa yang disampaikan Haris ke media sama persis dengan apa yang dikatakan Freddy dua tahun silam.

Tim gabungan juga telah memeriksa adik Freddy Budiman, Latief alias Johny Suhendar di lapas Salemba.

Latief diduga mengetahui informasi terkait apa yang diutarakan Freddy soal keterlibatan oknum polisi dalam peredaran narkoba.

Kompas TV Kemana Aliran Dana Jaringan Freddy Budiman?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com