BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Mahkamah Konstitusi

Resmi, Indonesia Jadi Sekretariat Tetap Asosiasi MK Se-Asia!

Kompas.com - 10/08/2016, 23:33 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com – Board of Members Meeting (BoMM) 3rd Congress Association of Asian Consitutional Court and Equivalent Institutions (AACC), Rabu (10/8/2016), memutuskan Indonesia menjadi sekretariat tetap asosiasi mahkamah konstitusi dan lembaga sejenis se-Asia ini.

“Nah tadi saat pertemuan Board of Members Meeting (BoMM) sudah diputuskan bahwa Indonesia resmi menjadi sekretariat tetap AACC di bidang Perencanaan dan Koordinasi,” ujar Ketua Mahikamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat, seusai BoMM.

Sebelumnyasudah menguat, usulan Indonesia menjadi lokasi sekretariat tetap AACC. Mayoritas anggota asosiasi merekomendasikan Indonesia menjadi sekretariat tetap ini pada pertemuan para sekretaris jenderal anggota AACC, Selasa, (9/8/2016).

Menurut para delegasi, Indonesia memiliki perencanaan dan koordinasi baik.  

Seperti pembicaraan dalam pertemuan para sekretaris jenderal, Indonesia akan menjadi sekretariat tetap bersama Korea Selatan. Negara itu dianggap punya keunggulan di bidang penelitian dan pengembangan.

“Kami sudah sepakat, bentukannya berupa sekretariat bersama,” tambah Arief.

Siapkah?

Sebelumnya, ada tiga negara yang menyatakan siap menjadi lokasi kedudukan tetap sekretariat tersebut. Indonesia, Korea Selatan, dan Turki adalah tiga negara tersebut.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Board of Members Meeting anggota Asosiasi Mahkamah Konstitusi Asia dan Lembaga Sejenis (Association of Asian Consitutional Court and Equivalent Institutions atau AACC) berfoto, Rabu (10/8/2016).

Namun, usulan mayoritas delegasi condong pada dua negara, yaitu Indonesia dan Korea. Selatan. Selain dinilai memiliki kemampuan khusus, dua negara ini juga dianggap berpengalaman memegang kendali AACC.

Baik Indonesia maupun Korea Selatan pernah menjadi Presiden AACC.

Ditemui usai pertemuan sekretaris jenderal MK negara anggota AACC, Sekretaris Jenderal MK Guntur Hamzah menyatakan, Indonesia memang sudah terbukti siap. Hal itu dibuktikan dengan beberapa acara AACC yang diselenggarakan di sini.

“Indonesia pernah memfasilitasi empat kali pertemuan sekretaris jenderal, lalu dua kali BoMM. Kemudian tiap tahunnya diadakan short course di sini (Indonesia),” tutur Guntur, Selasa (10/8/2016).

Penilaian tentang kemampuan Indonesia dalam perencanaan dan koordinasi bermula dari kegiatan-kegiatan itu.

Sementara itu, delegasi Korea Selatan juga menyatakan kesiapan bersama Indonesia menjadi sekretariat tetap.

Ketua MK Korea Selatan Han Chul Park mengatakan, dalam rencana menengah dan panjang bahkan mahkamah konstitusi negaranya akan akan membuat beberapa proyek terkait bidang penelitian dan pengembangan.

KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI Ketua Mahkamah Konstitusi asal Korea Selatan Han Chul Park saat pertemuan Board of Members Meeting (BoMM) di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/8/2016).

“Contohnya, kami tahu sistem MK tiap negara berbeda. Maka, kami akan melakukan penelitian bersama untuk memenuhi hak konstitusional warga negara. Kami fokus pada pemenuhan hak asasi manusia dan berkomitmen mewujudkan demokrasi,” papar Park.

Rencananya, lanjut Park, akan ada simposium dengan tema Undang-undang Dasar dan konstitusionalisme akan mereka gelar pada awal 2017.

Sebelumnya, mayoritas delegasi negara anggota pada saat pertemuan para sekretaris jenderal MK sepakat merekomendasikan Indonesia dan Korea sebagai sekretariat tetap. Satu-satunya negara yang tidak sepakat adalah Turki.

Delegasi Turki berpendapat, sekretariat tetap di lebih dari satu negara tidak akan efektif karena rentan menimbulkan ambiguitas.

Usulan Turki tidak dikabulkan oleh forum. Meski demikian, Turki didaulat menjadi divisi pusat pelatihan dan pendidikan untuk mendukung dua negara yang sudah dipilih sebagai sekretariat tetap.

“Turki kami beri peran karena ia memang unggul di bidang pusat pelatihan dan pendidikan. Acara summer school di sana sudah terbukti bagus,” kata Guntur usai pertemuan BoMM.


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com