Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Batam Berkomunikasi dengan Bahrun Naim via "Facebook"

Kompas.com - 08/08/2016, 21:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - GRD, salah seorang terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densys) 88 Antiteror Polri di Batam, Jumat (5/8/2016) lalu, rupanya sering berkomunikasi dengan Bahrun Naim.

Bahrun Naim merupakan warga negara Indonesia yang hijrah ke Suriah untuk membantu Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Ada komunikasi antara dia (GRD) dengan Bahrun Naim melalui Facebook," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Kompleks Mabes Polri, Senin (8/8/2016).

Komunikasi keduanya di Facebook menggunakan fitur online chat. Boy mengatakan, penyidik Densus 88 berkordinasi dengan penyidik Cyber Crime tengah menelusuri komunikasi keduanya lewat metode digital forensik.

(Baca: Teroris Asal Batam Berencana Teror Singapura bersama Bahrun Naim)

Penyidik ingin mengungkap lebih jauh peran GRD di Batam. Pasalnya, GRD diduga kuat berperan penting dalam jaringan teroris Indonesia.

Salah satu faktanya, GRD disebut sebagai agen untuk mendatangkan warga etnis Uighur, China, untuk menyebarkan teror di Indonesia.

Selain itu, GRD diduga kuat juga mempersiapkan warga negara Indonesia yang akan membantu perang ISIS di Suriah.

"Demikian juga perencanaan aksi-aksi teror lain di mana kelompok ini adalah kepanjangan tangan dari misi-misi Bahrun Naim yang mereka sebar luaskan di beberapa kelompok yang ada di Indonesia," ujar Boy.

Jika komunikasi antara Bahrun Naim dan GRD dapat diketahui, penyidik berharap memiliki informasi yang cukup pula soal kemungkinan mereka melakukan 'amaliyah' beserta jaringan yang melaksanakannya.

(Baca: Enam Pria Terkait ISIS dan Bom Solo Diringkus di Batam)

Sebelumnya, Densus 88 menangkap GRD dan lima kaki tangannya di Batam, yaitu TS (46), ES (35), T (21), HGY (20), dan MTS (19). Selain menjadi fasilitator keberangkatan ke Suriah, GRD juga pernah menampung dua orang Uighur bernama Ali dan Doni.

Ali sebelumnya ditangkap di Bekasi bersama Abu Musab pada akhir 2015 lalu. Ali pun masih terkait dengan pelaku bom bunuh diri di Solo, Nur Rohman. Ali dijemput Nur dari Batam ke Bogor sebelum dititipkan ke Abu Musab di Bekasi.

Kompas TV Pelaku Berencana Pakai Roket untuk Serang Singapura
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com