Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhardi-Katta Diusung Demokrat di Pilkada Sulbar

Kompas.com - 05/08/2016, 20:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Tinggi Partai Demokrat memutuskan mengusung Suhardi Duka-Kalma Katta untuk menjadi pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat.

"Sudah diputuskan sidang majelis tinggi partai ini kami usung, kami dukung, kami perjuangkan sampai tuntas, Suhardi-Kata," ujar Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan di Kantor DPP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2016).

Sosok keduanya, sebut Hinca, merupakan usulan dari kader tingkat akar rumput Sulawesi Barat. Usul kader di tingkat DPC dan DPD sepakat mendukung pasangan tersebut.

Suhardi bukan sosok asing bagi Demokrat. Ia adalah Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Barat yang telah malang melintang di dunia politik daerah tersebut sejak lama.

(Baca: Partai Demokrat Usung Irwandi-Nova di Pilkada Aceh)

Sosok Katta juga dinilai Hinca mumpuni di bidang birokrasi. Katta dua kali menjabat sebagai Bupati Majene, Provinsi Sulawesi Barat.

Dari sisi survei, keduanya pun menempati urutan paling tinggi. Partai Demokrat pun yakin semakin hari, elektabilitas pasangan tersebut semakin tinggi mendekati pendaftaran calon.

"Oleh sebab itu kami percaya pasangan ini adalah pasangan terbaik untuk memenangkan Pilkada di Sulawesi Barat," ujar Hinca.

Dalam waktu yang bersamaan, Demokrat juga meresmikan dukungannya untuk pasangan  Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Aceh. 

Kompas TV Partai Demokrat Gelar Mudik Gratis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com