Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung Minta Maaf dan Ungkapkan Dukacita kepada Keluarga Terpidana Mati

Kompas.com - 29/07/2016, 16:49 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seusai melaksanakan eksekusi mati tahap 3, Kejaksaan Agung secara resmi menyatakan permintaan maaf dan rasa dukacita kepada keluarga empat terpidana mati.

Permintaan maaf dan rasa dukacita tersebut disampaikan oleh Jaksa Agung Muhammad Prasetyo saat memberikan keterangan terkait pelaksanaan hukuman mati, di gedung Kejaksaan Agung, Jumat (29/7/2016).

"Kami meminta maaf dan tentunya turut merasa berdukacita atas meninggalnya mereka. Dukacita kami juga sampaikan kepada keluarga dan negara asal terpidana mati," ucap Prasetyo.

Prasetyo menjelaskan, eksekusi mati bukanlah hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Namun, eksekusi harus tetap dilakukan demi menyelamatkan bangsa ini dari kejahatan narkoba.

Dia meyakinkan bahwa seluruh terpidana mati telah melewati proses hukum yang panjang dengan kecermatan dan ketelitian untuk menghindari adanya kesalahan.

"Demi menyelamatkan bangsa ini, bagaimanapun eksekusi para pelaku kejahatan narkoba tetap harus dilakukan. Tentunya melalui proses hukum yang panjang dengan kecermatan dan ketelitian," kata Prasetyo.

Prasetyo menegaskan, keputusan melaksanakan hukuman mati bukan berasal dari keinginan Kejaksaan Agung. Menurut dia, Kejaksaan hanya bertugas melaksanakan keputusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap.

Seorang jaksa hanya diperintahkan untuk melaksanakan apa yang menjadi perintah undang-undang dan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

"Saya bisa memahami banyaknya komentar dan pertanyaan tentang mengapa eksekusi tahap 3 ini harus dilakukan. Namun, kami hanya melaksanakan keputusan pengadilan," kata Prasetyo.

Sebelumnya, Jaksa Agung membenarkan pihaknya telah melaksanakan eksekusi mati tahap 3 di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat (29/7/2016) pukul 00.45 WIB.

Dari 14 terpidana mati kasus narkoba yang direncanakan akan dieksekusi, empat orang terpidana telah dihukum mati.

Keempat terpidana yang telah dieksekusi tersebut adalah Freddy Budiman, Seck Osmane, Michael Titus, dan Humphrey Ejike.

Kompas TV Eksekusi Mati Jilid III Telah Dilaksanakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com