Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Pemprov DKI Akui Pengembang Reklamasi Diminta Bangun Rusun

Kompas.com - 30/06/2016, 17:44 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Tata Kota dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah DKI Jakarta Vera Revina Sari mengakui adanya pembayaran tambahan kontribusi 15 persen yang dilakukan perusahaan pengembang reklamasi, meski belum ada peraturan daerah yang mengaturnya.

Menurut Vera, salah satu tambahan kontribusi itu dibayarkan anak usaha PT Agung Podomoro Land, yakni PT Muara Wisesa Samudra. Tambahan kontribusi tersebut berupa pembangunan infrastruktur, yaitu pembangunan Rumah Susun di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat.

"Sebagian besar dalam bentuk pembangunan rumah susun. Dalam catatan kami hanya Rusun Daan Mogot saja," ujar Vera kepada Jaksa Penuntut Umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (30/6/2016).

(Baca: Kata Ahok soal Dugaan Barter Penggusuran Kalijodo dengan Izin Reklamasi)

Selain pembangunan Rusun, menurut Vera, terdapat juga tambahan kontribusi yang digunakan untuk mengeruk Waduk Pluit.

Jaksa KPK sempat menanyakan mengenai beberapa tambahan kontribusi yang telah dipenuhi pengembang, yang rinciannya tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Vera.

Misalnya, dari PT Muara Wisesa Samudra berupa pembangunan Rusun, proyek inspeksi Kali Ciliwung, Kali Tubagus Angke dan pembersihan Kalijodo.

Meski demikian, Vera mengaku tidak mengetahui mengenai beberapa proyek infrastruktur yang disebutkan jaksa.

(Baca: KPK Pelajari Barter Tambahan Kontribusi Bagi Pengembang Reklamasi)

Menurut Vera, sebelumnya memang sudah ada kesepakatan antara Gubernur DKI Jakarta dan perusahaan pengembang yang telah memiliki izin prinsip. Kesepakatan itu dilakukan pada 18 Maret 2014.

Adapun, mekanisme pemenuhan tambahan kontribusi tersebut dimulai dari surat permohonan pemegang izin, mengenai usulan pembangunan infrastruktur. Surat tersebut kemudian direkomendasikan kepada dinas terkait.

Setelah itu, usulan akan dibahas dalam rapat pimpinan, dan ditentukan apakah proyek disetujui atau tidak.

Kompas TV Podomoro Land Diduga Danai Penertiban Kalijodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com