Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Integritas, Calon Hakim Agung Ini Mengaku Tak Pernah Santap Hidangan Persidangan KPK

Kompas.com - 20/06/2016, 16:04 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Yudisial (KY) menggelar wawancara terbuka terhadap calon hakim agung (CHA) dan calon hakim ad hoc Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Mahkamah Agung (MA), Senin (20/6/2016).

Calon Hakim Agung untuk kamar Pidana, I Made Hendra Kusuma memaparkan integritas menjadi faktor penting bagi pejabat peradilan. Menurut Made, saat ini banyak para pejabat peradilan yang menggadaikan integritas demi imbalan.

Padahal, menurut dia, para pejabat peradilan sudah bersumpah dan mengetahui batasan setiap tindakannya itu dibatasi dalam kode etik. Menurut Made, integritas merupakan modal bagi para pejabat peradilan yang tidak bisa diperjualbelikan.

(Baca: Ini 19 Nama Calon Hakim Agung dan Calon Hakim Ad Hoc Tipikor yang Lolos Tes Kepribadian)

Membangun integritas, kata dia, harus dimulai dari dalam diri dan keluarga pejabat yang bersangkutan. "Untuk menghindari suap, saya membentengi diri saya dengan integritas. Saya pun membentengi keluarga saya dengan itu dan jangan pernah meminta," ujar Made.

Demi menjaga integritas itu juga, Made mencontohkan, dengan kejadian yang sering dialaminya ketika memimpin persidangan tindak pidana korupsi.

"Misalnya ini contoh kecil, tapi teman-teman lain tidak melakukan. Ketika jadi hakim tipikor, setiap persidangan disiapkan makan siang oleh KPK, saya tidak pernah ikut makan siang itu. Karena yang disiapkan oleh KPK adalah majelis yang menangani perkara di KPK, bukan semua majelis hakim," tutur dia.

(Baca: KY Gelar Wawancara Terbuka Calon Hakim Agung)

Selain itu, ungkap Made, dirinya kerap diiming-imingi uang miliaran rupiah baik ole orang yang berperkara maupun yang tidak terkait. Namun, dia mengaku menolak tawaran itu.

Kondisi ini membuat Made melihat ada sejumlah persoalan yang menjadi celah bagi pejabat peradilan untuk korupsi.

Maka dari itu perlu pembenahan di berbagai sektor, seperti proses rekrutmen yang baik serta gaji yang cukup.  "Dengan salary yang memadai mereka tidak perlu lagi memikirkan yang lain," kata Mantan Hakim Tipikor Jakarta pusat itu.

Kompas TV Reformasi Kelembagaan Paling Gagal adalah MA- Satu Meja

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com