Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 19 Nama Calon Hakim Agung dan Calon Hakim Ad Hoc Tipikor yang Lolos Tes Kepribadian

Kompas.com - 10/06/2016, 17:25 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengacu pada keputusan rapat pleno tertanggal Kamis (9/6/2016), Komisi Yudisial (KY) mengumumkan nama-nama calon hakim agung dan calon hakim ad hoc tindak pidana korupsi yang lolos seleksi tahap III.

Nama-nama itu lolos tes kesehatan dan kepribadian yang merupakan materi seleksi tahap ini. Ketua bidang Rekrutmen Hakim KY Maradaman Harahap mengatakan, mereka yang lolos terdiri dari 15 calon hakim agung dan empat calon hakim ad hoc Tipikor. 

Calon hakim agung, terdiri dari tiga hakim untuk Kamar Pidana, lima di Kamar Perdata, tiga Kamar Agama. Lalu, dua hakim ditempatkan di Kamar Tata Usaha Negara, dan dua lagi di Kamar Militer.

"Seleksi tahap III tersebut diikuti 39 orang CHA (calon hakim agung) dan 10 orang calon hakim ad hoc Tipikor. Mereka menjalani seleksi yang meliputi pemeriksaan kesehatan, assessment kepribadian, kompetensi dan penelusuran rekam jejak," ujar Maradaman saat memberikan keterangan pers di Gedung KY, Jakarta Pusat, Jumat (10/6/2016).

Berikut 15 nama calon hakim agung dan empat nama Calon Hakim ad hoc Tipikor yang lolos seleksi Tahap III tahun 2016;

Kamar Pidana: Gazalba Saleh, I made hendra Kusuma dan Mochammad Agus Salim.
Kamar Perdata: Ibrahim, Lexsy Mamonto, Panji Widagdo, Setyawan Hartono dan Syafrinaldi.
Kamar Agama: Edi Riadi, Firdaus Muhammad Arwan dan Sisva Yetti.
Kamar Tata Usaha Negara: Eddhi Sutarto dan Sartono.
Kamar Militer: Kolonel Hidayat Manao dan Tiarsen Buaton.
Hakim Ad Hoc Tipikor: Dermawan S. Djamian, Mangasa Manurung, Marsidin Nawawi, dan Prayitno Iman Santosa.

(baca: KY Akan "Jemput Bola" untuk Menjaring Calon Hakim Agung)

Maradaman menuturkan 15 nama tersebut, sebelumnya lolos seleksi kepribadian dan kompetensi yang berlangsung pada 18-19 April 2016.

Sementara pemeriksaan kesehatan tuntas digelar pada 20-21 April 2016 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Untuk seleksi rekam jejak, KY menampung informasi atau pendapat masyarakat, menganalisis Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan investigasi.

"Setelah itu kami juga melakukan klarifikasi untuk mendapatkan kebenaran data dan informasi mengenai rekam jejak CHA dan calon hakim ad hoc Tipikor," kata Maradaman.

Selanjutnya, calon hakim agung dan calon hakim ad hoc Tipikor yang dinyatakan lulus akan menjalani seleksi tahap IV yaitu wawancara terbuka pada Senin-Jumat, 20-24 Juni 2016 di Auditorium gedung KY. Dalam wawancara terbuka tersebut, KY bakal melibatkan tim pakar dan guna menyeleksi seluruh calon hakim.

 

Kompas TV Panitera Pengadilan Terima Suap?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com