NUSA DUA, KOMPAS.com - Bakal calon ketua umum Partai Golkar nomor urut 1 Ade Komarudin tak khawatir akan diberi sanksi oleh komite etik atas pertemuannya dengan pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Kalimantan Barat.
Pria yang akrab disapa Akom ini merasa tak bersalah karena pertemuan tersebut tak disengaja. Dia menegaskan pertemuan itu tidak terkait lobi-lobi menjelang Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar.
"Saya tidak pernah melakukan kesalahan jadi saya tidak pernah khawatir," kata Akom di Arena Munaslub di Nusa Dua, Bali, Jumat (13/5/2016).
Akom pun yakin bisa memenangkan Munaslub Golkar. Akom merasa pemaparannya saat debat calon ketua umum Golkar sudah dilakukan dengan baik dan bisa menjadi modal untuk mengantarkannya sebagai Golkar 1.
"Saya serahkan kepada Allah, saya cuma usaha. Alhamdulilah dengan keterbatasan waktu bisa menjawab apa yang ingin saya sampaikan kepada publik," ujar Akom.
Komite Etik Munaslub Golkar akan memanggil delapan tim sukses bakal calon ketua umum Golkar, Sabtu (14/5/2016) siang ini. Komite Etik akan mengklarifikasi kepada mereka mengenai 104 aduan yang masuk.
Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Fadel Muhammad mengatakan, dari 104 aduan yang masuk, 56 di antaranya merupakan aduan lisan, 41 laporan SMS, 6 laporan tertulis.
Satu lainnya adalah temuan langsung tim komite etik di lapangan, dimana Ade terpergok oleh Komite Etik bertemu pimpinan DPD I Kalimantan Barat di Hotel Grand Melia, Jakarta.