Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Akom: Kok Kasus Golf Komite Etik Diam Saja?

Kompas.com - 11/05/2016, 13:50 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Sukses Ade Komarudin, Firman Soebagyo meminta, Komite Etik Munaslub Partai Golkar bersikap netral dalam menjalankan tugasnya. Sebab, ada indikasi Komite Etik berpihak terhadap salah satu bakal calon ketua umum.

"Kemarin kan sudah diatur tentang mekanismenya, itu kenapa ada golf kok Komite Etik diam saja? Golf itu kan fakta nyata. Bahwa kandidat melakukan pertemuan dengan DPD se-Indonesia, kenapa enggak disemprit?" kata Firman saat dihubungi, Rabu (11/5/2016).

(Baca: Siapa Figur di Balik "Turnamen Golf Bersama Golkar"?)

Adapun kegiatan golf yang dimaksud Firman yakni turnamen "Golf Bersama Golkar". Turnamen itu dihadiri elite partai dan sejumlah anggota DPD I Partai Golkar. Mereka diyakini berpotensi menggerakan anggota-anggota lain untuk memberikan suara kepada pada salah satu calon kandidat saat Munaslub.

Empat mobil mewah menjadi hadiah bagi pemenang turnamen tersebut. Salah satu kandidat ketua umum, Setya Novanto ditengarai sebagai salah satu yang memberikan hadiah.

(Baca: Ridwan Bae Bantah Timses Setya Novanto Kumpulkan DPD I)

Selain itu, Firman juga menyinggung pertemuan antara timses Novanto dengan pimpinan DPD I Golkar di Hotel Ritz Carlton, Senin (9/5/2016) malam.

"Saya rasa munas ini tujuannya untuk rekonsiliasi, jangan dibuat gaduh dengan aturan-aturan yang tidak diatur di dalam AD/ART. Oleh karena itu, bersikaplah netral dan arif," ujarnya.

Wakil Ketua Komite Etik Lawrence Siburian sebelumnya mengatakan, Steering Committee (SC) telah menyusun aturan yang mengikat kepada bakal calon, peserta dan panitia Munaslub. Adapun tim sukses bakal calon tidak terikat dengan aturan yang telah dibuat SC.

Kompas TV Golf ala Golkar Berhadiah Mobil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com