JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Sukses Ade Komarudin, Firman Soebagyo meminta, Komite Etik Munaslub Partai Golkar bersikap netral dalam menjalankan tugasnya. Sebab, ada indikasi Komite Etik berpihak terhadap salah satu bakal calon ketua umum.
"Kemarin kan sudah diatur tentang mekanismenya, itu kenapa ada golf kok Komite Etik diam saja? Golf itu kan fakta nyata. Bahwa kandidat melakukan pertemuan dengan DPD se-Indonesia, kenapa enggak disemprit?" kata Firman saat dihubungi, Rabu (11/5/2016).
(Baca: Siapa Figur di Balik "Turnamen Golf Bersama Golkar"?)
Adapun kegiatan golf yang dimaksud Firman yakni turnamen "Golf Bersama Golkar". Turnamen itu dihadiri elite partai dan sejumlah anggota DPD I Partai Golkar. Mereka diyakini berpotensi menggerakan anggota-anggota lain untuk memberikan suara kepada pada salah satu calon kandidat saat Munaslub.
Empat mobil mewah menjadi hadiah bagi pemenang turnamen tersebut. Salah satu kandidat ketua umum, Setya Novanto ditengarai sebagai salah satu yang memberikan hadiah.
(Baca: Ridwan Bae Bantah Timses Setya Novanto Kumpulkan DPD I)
Selain itu, Firman juga menyinggung pertemuan antara timses Novanto dengan pimpinan DPD I Golkar di Hotel Ritz Carlton, Senin (9/5/2016) malam.
"Saya rasa munas ini tujuannya untuk rekonsiliasi, jangan dibuat gaduh dengan aturan-aturan yang tidak diatur di dalam AD/ART. Oleh karena itu, bersikaplah netral dan arif," ujarnya.
Wakil Ketua Komite Etik Lawrence Siburian sebelumnya mengatakan, Steering Committee (SC) telah menyusun aturan yang mengikat kepada bakal calon, peserta dan panitia Munaslub. Adapun tim sukses bakal calon tidak terikat dengan aturan yang telah dibuat SC.