Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Handoko Gani
Analis Kebohongan

Analisis kebohongan, anggota tim ahli kepolisian untuk kasus kriminal tertentu, trainer korporasi dan pemerintahan, termasuk KPK. || www.handokogani.com || @LieDetectorID

Siapa yang Lebih Menghormati Jokowi?

Kompas.com - 28/04/2016, 15:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata
Sahabat saya, founder Uni Papua, Harry Widjaja, memposting 4 foto ini di Facebook pribadi nya. Tulisnya:
 
"Salah satu pemimpin negara bersalaman dengan cara 'kurang sopan' bisa lihat perbedaannya ?"
 
Saya sudah menjelaskan analisis saya kepada beliau, seorang pemimpin luar biasa yang banyak naik turun gunung untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan hubungan manusia lewat sepakbola sosial.
 
Beliau masuk ke pedalaman dan suku-suku asing yang jarang sekali dikunjungi orang. Tahu kah Anda bahwa Uni Papua adalah induk organisasi sepakbola Indonesia yang diakui danterdaftar di FIFA, selain PSSI?
 
Singkat kata, saya jadi tertarik untuk mengangkatnya dalam tulisan ini.
 
Gaya jabat tangan merupakan salah satu gestur yang banyak dianalisis dan dipelajari.
 
Anda mungkin akan menemukan begitu banyak buku yang menyarankan bagaimana seharusnya gaya jabat tangan Anda agar sukses diterima kerja,  di-apresiasi rekanan bisnis, hingga dipandang menarik oleh lawan jenis.
 
Sejatinya, gestur tidaklah berlaku universal. Gestur seseorang bergantung kepada asal negara, budaya etnis-nya, cara didik keluarganya, profesinya, tingkat pendidikannya, hingga anatomi tubuh nya. 
 
dokumen media sosial Jokowi bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (3) dan bersama PM Singapura Lee Hsien Loong
Kembali kepada 4 foto terlampir dan juga pertanyaan Pak Harry ini.
 
Sebagai orang Indonesia, dari rumpun Melayu atau atau etnis Chinese, Anda mungkin merasa bahwa Foto ke-4, ketika Pak Jokowi berjabat tangan dengan pemimpin Singapura, merupakan gaya jabat tangan yang kurang sopan.
 
Mungkin ada di antara pembaca yang  membandingkan gaya "menerima", " merangkul", "menyemangati" yang ditunjukkan oleh para pemimpin dari Eropa (Rusia), Australia, dan Amerika (USA) adalah gaya yang lebih sopan dari gaya jabat tangan pemimpin negeri tetangga langsung, Singapura.
 
Anda tidak salah. Pak Harry pun tidak salah bila memilih gaya jabat tangan nomor 4 sebagai gaya jabat tangan paling 'kurang sopan'.
 
Karena, analisis gestur Anda ya sesuai dengan latar belakang Anda, sesuai dengan etnis Anda, latar belakang pendidikan Anda, tingkat ekonomi atau status sosial Anda, gender, profesi, hingga anatomi Anda.
 
Namun, ketika Anda menyamaratakan jawaban Anda dengan orang lain, Anda jelas keliru memahami karakteristik analisis gestur.
 
Analisis ekspresi wajahlah yang merupakan analisis yang paling terpercaya di antara semua analisis yang ada, sebagaimana telah dilakukan riset sejak 1970an hingga hari ini.
 
Sekarang, saya ingin Anda melihat semua foto tersebut.
 
Ekspresi wajah siapakah yang justru Anda sukai? Paling Anda yakini sebagai ekspresi wajah dengan emosi gembira mengapresiasi presiden kita.
 
Saya justru memilih foto Pak Jokowi dengan Pemimpin Singapura.
 
Sekalipun sebuah foto sudah diatur waktu pemotretannya, hanya ekspresi wajah dengan emosi gembira yang bisa memunculkan ekspresi foto sumringah dari Pemimpin Singapura tersebut.
 
Apalagi, kalau itu foto candid.
 
Senyum sendiri ada 18 jenis senyum, namun bisa dipastikan senyum di foto nomor 4 bukan senyum sosial, senyum kalau difoto resmi, senyum selfie dan sejenisnya.
 
Sekali lagi, jangan "jumping to conclusion".
 
Lihatlah ekspresi wajahnya juga.
 
Salam...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com