JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud neminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu terkait terorisme.
Saat ini, kata dia, ada pihak tertentu yang berusaha mengadu domba Densus 88 dengan kelompok lain.
"Jangan terbawa pemberitaan, tanyakan langsung ke sumbernya. Jangan langsung menghakimi," ujar Marsudi dalam diskusi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Misalnya, kata dia, ada pemberitaan yang menyebut Polri menganggap kelompok pembela terduga teroris Siyono sebagai kelompok pro-teroris. (Baca: Polisi Sebut Ada Kelompok Pro Teroris yang Membela Siyono)
Selama ini, sejumlah organisasi massa Islam seperti Muhammadiyah memang memberi advokasi keluarga Siyono, yang tewas dalam penahanan Detasemen Khusus 88 Antiteror.
Menurut Marsudi, tuduhan ada kelompok pro-teroris berpotensi memprovokasi. Justru provokasi itu rawan dimanfaatkan kelompok pro teroris untuk menyudutkan Polri dan melemahkan Densus 88.
"Kalau mau negara damai, yang tidak perang, ya jangan sampa kita, anak-anak muda, terprovokasi mereka yang mencari pasukan," kata Marsudi.
Salah satu contohnya adalah munculnya selebaran yang isinya imbauan kepada masyarakat yang ditangkap atau rumahnya digeledah Densus 88, bisa mengadukannya ke Muhammadiyah untuk mendapatkan pendampingan hukum.
Pengamat dari Universitas Muhammadiyah Ma'mun Murod mengatakan, Muhammadiyah tidak pernah membuat selebaran itu.
"Kami tidak pernah sekonyong-konyong membuat peringatan sepertu itu apalagi selebaran. Itu kan konyol betul. Dan tidak mungkin dilakukan oleh Muhammadiyah," kata Ma'mun.
Selebaran itu tersebar viral di media sosial. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak pernah melakukan tindakan yang kontra terhadap negara.
"Organisasi yang tengahan tidak mungkin mengambil yang ekstrem sehingga misalnya Muhamadiyah berwajah ekstrem, harus dipertanyakan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.