Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU Imbau Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi Isu Terorisme

Kompas.com - 07/04/2016, 17:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud neminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan isu terkait terorisme.

Saat ini, kata dia, ada pihak tertentu yang berusaha mengadu domba Densus 88 dengan kelompok lain.

"Jangan terbawa pemberitaan, tanyakan langsung ke sumbernya. Jangan langsung menghakimi," ujar Marsudi dalam diskusi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Misalnya, kata dia, ada pemberitaan yang menyebut Polri menganggap kelompok pembela terduga teroris Siyono sebagai kelompok pro-teroris. (Baca: Polisi Sebut Ada Kelompok Pro Teroris yang Membela Siyono)

Selama ini, sejumlah organisasi massa Islam seperti Muhammadiyah memang memberi advokasi keluarga Siyono, yang tewas dalam penahanan Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Menurut Marsudi, tuduhan ada kelompok pro-teroris berpotensi memprovokasi. Justru provokasi itu rawan dimanfaatkan kelompok pro teroris untuk menyudutkan Polri dan melemahkan Densus 88.

"Kalau mau negara damai, yang tidak perang, ya jangan sampa kita, anak-anak muda, terprovokasi mereka yang mencari pasukan," kata Marsudi.

Salah satu contohnya adalah munculnya selebaran yang isinya imbauan kepada masyarakat yang ditangkap atau rumahnya digeledah Densus 88, bisa mengadukannya ke Muhammadiyah untuk mendapatkan pendampingan hukum.

Pengamat dari Universitas Muhammadiyah Ma'mun Murod mengatakan, Muhammadiyah tidak pernah membuat selebaran itu.

"Kami tidak pernah sekonyong-konyong membuat peringatan sepertu itu apalagi selebaran. Itu kan konyol betul. Dan tidak mungkin dilakukan oleh Muhammadiyah," kata Ma'mun.

Selebaran itu tersebar viral di media sosial. Ia menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak pernah melakukan tindakan yang kontra terhadap negara.

"Organisasi yang tengahan tidak mungkin mengambil yang ekstrem sehingga misalnya Muhamadiyah berwajah ekstrem, harus dipertanyakan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com