Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

La Nyalla dan Dugaan Korupsi Pembangunan RS Unair

Kompas.com - 31/03/2016, 09:08 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meningkatkan status ke penyidikan terkait kasus dugaan korupsi pembangunan serta pengadaan sarana dan prasarana Rumah Sakit Tropik Infeksi di Universitas Airlangga.

KPK menetapkan mantan Rektor Unair, Fasichul Lisan (FAS) sebagai tersangka. (baca: KPK Tetapkan Mantan Rektor Unair sebagai Tersangka)

"KPK menemukan bukti permulaan yang cukup untuk meningkatkan status kasus ini ke penyidikan, dan menetapkan Rektor Unair periode 2006-2015 FAS sebagai tersangka," ujar Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati di Gedung KPK,  Jakarta, Rabu (30/3/2016).

Dalam kasus ini, nama La Nyalla Matalitti terseret. La Nyalla yang saat ini menjabat sebagai Ketua PSSI itu pernah diperiksa KPK pada Maret 2015, dalam penyidikan soal pembangunan RS Unair.

Perusahaan milik La Nyalla, Airlangga Tama, diketahui melakukan joint operation (JO) dengan PT Pembangunan Perumahan (PP).

(baca: La Nyalla Diperiksa KPK Selama 8 Jam Terkait Penyelidikan Proyek RS Unair)

PT PP merupakan perusahaan kontraktor pemenang tender untuk pembangunan RS Unair, sejak 2010.

Penyidik KPK sudah melakukan penggeledahan selama dua hari di kantor PT PP di Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, dan di Kantor Rektorat Unair.

Dalam penggeledahan, penyidik menyita sejumlah dokumen hard copy dan soft copy, seperti surat kontrak dan dokumen keuangan. (baca: Selain Kejati Jatim, KPK Juga Bidik La Nyalla untuk Kasus Lain)

Saat dikonfirmasi, Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan bahwa KPK juga tengah melakukan supervisi dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Salah satu supervisi itu terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan nama La Nyalla.

Agus juga menjelaskan bahwa kasus yang ditelusuri KPK berbeda dari kasus dana hibah Kadin Jatim yang sedang ditangani Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim).

"Kalau berbicara nama tadi (La Nyalla), di samping supervisi, ada kasus lain. Yang bersangkutan sudah pernah diperiksa di KPK untuk kasus itu. Teman-teman (penyidik KPK) ke sana cari alat bukti, dan dengan waktu yang tidak terlalu lama bisa juga dinaikkan levelnya," kata Agus di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (29/3/2016).

Meski demikian, dalam pengumuman tersangka di Gedung KPK, Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati tidak menyebut nama La Nyalla. (Video: KPK Siap Ambil Alih Kasus La Nyalla)

Menurut dia, sampai saat ini belum ada konfirmasi penyidik tentang keterlibatan La Nyalla dalam kasus korupsi di RS Unair yang diperkirakan merugikan negara hingga Rp 85 miliar.

Namun, Yuyuk memastikan bahwa penyidik akan menelusuri keterlibatan pihak lain dalam kasus tersebut.

"Sampai saat ini belum ada kebutuhan penyidik untuk memanggil yang bersangkutan (La Nyalla)," kata Yuyuk.

Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F Sompie sebelumnya menyebut La Nyalla telah berada di Singapura.

La Nyalla bertolak ke Malaysia sehari sebelum dicegah berpergian ke luar negeri. (baca: Dirjen Imigrasi: La Nyalla Sudah Berpindah ke Singapura)

Kejaksaan Agung akan meminta Polri menerbitkan red notice untuk La Nyalla. Diharapkan, penerbitan red notice itu mampu menggerakkan Polisi Internasional (Interpol) untuk mewaspadai keberadaan La Nyalla di negara manapun dia berada.

Kompas TV Kasus La Nyalla, KPK Geledah Kantor PP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, JK, Sandiaga, Zulhas dan AHY Hadir

Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, JK, Sandiaga, Zulhas dan AHY Hadir

Nasional
Momen Jokowi Nge-vlog Sambil Cicipi Mie Pedas di Semarang

Momen Jokowi Nge-vlog Sambil Cicipi Mie Pedas di Semarang

Nasional
Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Nasional
Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

Nasional
Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com