Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Badut Jalanan di Malang Segera Dapat Bantuan Rumah

Kompas.com - 14/03/2016, 12:25 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis


MALANG, KOMPAS.com
 — Memutus rantai kemiskinan. Frasa ini gampang disebutkan tetapi pelaksanaannya butuh solusi terintegrasi dan menyeluruh. Kota Malang di Jawa Timur jadi salah satu percontohan untuk upaya itu.

"Kami mendahulukan program vocational, baru kemudian program fisik," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, di Kota Malang, Minggu (13/3/2016).

Mengatasi kemiskinan, lanjut Khofifah, tidak cukup dengan menggelontorkan sejumlah dana saja tanpa ada pemberdayaan. Lewat program keluarga harapan (PKH), misalnya, anak-anak penerima PKH dipastikan mendapat fasilitas Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan sekeluarga memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Dengan kedua kartu itu, anak-anak dari keluarga miskin diharapkan bisa sekolah dan kelak memperbaiki perekonomian keluarganya seiring kondisi kesehatan keluarga yang membaik.

Namun, kata Khofifah, penerima PKH yang rata-rata masuk kategori keluarga sangat miskin akan kesulitan memiliki rumah layak huni, terutama bagi kesehatan. Karena itulah, Kementerian Sosial pun meluncurkan program bantuan perbaikan rumah tak layak huni (RTLH). Bersinergi dengan kebijakan PKH, kata Khofifah, Kementerian Sosial mengalokasikan bahwa 70 persen penerima bantuan RTLH adalah penerima PKH, dan 30 persen dari non-penerima PKH.

"Ini karena banyak masyarakat yang membutuhkan (bantuan RTLH) tetapi belum menerima PKH," sebut Khofifah.

Kenapa Malang?

KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Malang Moch Anton, melakukan peletakan batu pertama perbaikan rumah tidak layak huni di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (13/3/2016).
Penerima PKH pada 2015, sebut Khofifah, berjumlah 3,5 juta orang. Namun, menurut dia, mulai Juni 2016 akan ada penambahan sehingga secara total menjadi 6 juta penerima.

"Kota Malang merupakan (salah satu) prioritas sebagai daerah yang ditargetkan pada posisi 100-0-100," katanya.

Kebijakan 100-0-100 tersebut merujuk pada 100 persen ketersediaan air bersih, tak ada lagi permukiman kumuh, dan 100 persen kelayakan sanitasi. Perwujudan target itu dipatok hingga 2019.

"Maka dari itu, penyisiran daerah-daerah yang masih terindikasi ada rumah-rumah belum layak huni terus kami lakukan supaya ada budgeting sharing antara kementerian, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota," papar Khofifah. 

Di Kota Malang, Khofifah melakukan peletakan batu pertama untuk perbaikan 55 RTLH di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang. Perbaikan setiap rumah ini mendapat alokasi dana Rp 15 juta, naik dari dana Rp pada 2015 yang sebesar 10 juta. 

Bersamaan dengan itu, Khofifah juga menyampaikan rencana relokasi para eks gelandangan dan pengemis di Kota Malang.

"Ada lahan yang sudah disiapkan Pemkot Malang di Tlogowaru, untuk 40 eks gelandangan dan pengemis," ujar dia. 

Khofifah menyebut program ini sebagai "gendong bareng" antara Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Kota Malang, yang turut beriuran memberikan solusi terkait eks gelandangan dan pengemis. Adapun Wali Kota Malang Moch Anton menyebut program "perumahan" Kementerian Sosial—baik RTLH maupun relokasi eks gelandangan pengemis—sebagai sinergi yang sejalan dengan program Pemerintah Kota Malang. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com