Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melalui Tes Tertulis, Pansel Berharap Jaring Anggota Kompolnas yang Berkualitas

Kompas.com - 10/03/2016, 13:35 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Seleksi Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengadakan tes tertulis terhadap 80 calon anggota yang telah lulus seleksi administrasi, di Ballroom Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (10/3/2016).

Tes tertulis ini merupakan tahap kedua dalam proses seleksi.

Sebelumnya, sebanyak 124 calon telah mendaftarkan diri pada tahap pertama.

Dalam ujian tertulis tersebut, seluruh peserta diwajibkan membuat esai dengan tema "Peran Strategis Kompolnas dalam Mengawal Polri yang Profesional Mandiri dan Modern".

Panitia memberikan waktu 3 jam untuk mengerjakan esai, mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Ketua Pansel Komjen Pol (Purn) Imam Sudjarwo mengungkapkan bahwa tes tertulis baru diadakan pada proses kali ini.

Era sebelumnya, peserta hanya diwajibkan mengumpulkan makalah. Alasan diadakannya tes tertulis, menurut Imam, agar panitia seleksi bisa mendapatkan anggota Kompolnas yang berkualitas.

"Kenapa tertulis, agar kami tahu mereka yang datang sudah belajar dan punya konsep agar Polri bisa dicintai masyarakat. Mereka harus sudah siap bertarung. Jangan sampai mereka tidak tahu apa tugas pokok mereka," ujar Imam.

Menurut Imam, setiap calon anggota harus tahu betul tugas pokok Kompolnas, salah satunya memberikan saran dan pertimbangan tentang calon Kapolri.

Mereka juga harus paham secara mendetail tentang institusi Kepolisian Republik Indonesia.

Ia pun menyebutkan beberapa kriteria untuk menjadi anggota Kompolnas.

Kriteria itu di antaranya, memiliki integritas dan moralitas yang tinggi, memiliki kapabilitas serta memahami tugas pokok fungsi dan peranan dari Kepolisian Republik Indonesia.

Syarat itu standar mutlak yang harus dimiliki setiap anggota.

Sementara, menurut salah satu anggota Pansel, Neta S. Pane, calon yang mendaftar adalah para pakar di bidang kepolisian.

Dengan adanya tes tertulis, Pansel bisa mengetahui gagasan murni yang mereka miliki.

"Saya rasa tidak akan menjadi beban bagi peserta. Pansel ingin melihat sampai di mana kepakaran mereka. Kami akan menilai siapa yang terbaik," kata Neta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com