Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sufmi Dasco: MKD Tak Mau Dijadikan Alat Politisasi Golkar

Kompas.com - 26/02/2016, 15:37 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Kehormatan Dewan tak ingin terjebak konflik internal Golkar, terutama jelang penyelenggaraan musyawarah nasional yang salah satu agendanya pemilihan ketua umum.

Sebelumnya, MKD telah menerima laporan dari Lembaga Advokasi Kebijakan Publik (LKAP) terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi oleh Ketua DPR, Ade Komarudin.

Bakal calon Ketua Umum Golkar itu diduga menerima fasilitas jet mewah saat melakukan kunjungan ke daerah.

"MKD dalam posisi sedang menelaah mendalam karena suhu Golkar semakin memanas. MKD enggak mau dijadikan alat untuk menjatuhkan atau dipolitisasi soal Golkar," kata Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Jumat (26/2/2016).

Berkas laporan yang sebelumnya diserahkan LKAP hingga kini masih diverifikasi oleh sekretariat MKD.

Selain berkas, verifikasi juga dilakukan di media sosial yang sebelumnya disebut menjadi medium penyebaran foto Ade di dalam jet mewah itu.

"Kami verifikasi semua karena kami tak mau dijadikan alat," ujarnya.

Demikian pula dalam kasus tanda tangan Ketua Fraksi Golkar, Setya Novanto.

Menurut Dasco, ada upaya pemalsuan terhadap tanda tangan Novanto yang terdapat pada presensi Fraksi Golkar saat rapat paripurna, Selasa (23/2/2016) lalu.

Oleh karena itu, MKD akan berkoordinasi dengan Setjen DPR RI yang selama ini bertugas untuk mengawasi absensi anggota saat rapat paripurna.

"Seorang anggota DPR sekelaa Novanto pasti kalau ke luar kota pasti pakai surat ijin. Lalu kenapa dia suruh tanda tangani? Ini kemungkinan sengaja memalsukan tanda tangan lalu difoto dan disebarkan ke medsos," ujar Dasco.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com