SAN FRANSISCO, KOMPAS.com - Tepuk tangan panjang dan sorak ratusan masyarakat dan diaspora Indonesia di San Francisco dan sekitarnya menyambut kehadiran Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana Jokowi saat hadir di Auditorium Palace of Fine Arts San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (16/2/2016) malam, waktu setempat.
Momen pertemuan tersebut dimanfaatkan Presiden Jokowi untuk memotivasi masyarakat dan diaspora Indonesia di San Francisco dan sekitarnya.
Seperti dilaporkan wartawan Kompas Sonya Helen Sinombor, usai lagu Indonesia Raya dikumandangkan, Presiden Jokowi langsung didaulat membawakan sambutan dihadapan sekitar 800 orang yang hadir di gedung tersebut.
Selain Presiden hadir juga Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala BKPM Franky Sibarani, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Presiden mengawali sambutannya dengan menyampaikan program-program pembangungan yang telah dilakukan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Presiden bahkan memaparkan sejumlah perkembangan pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Presiden berharap pembangunan yang dikerjakan pemerintah saat ini akan mengubah pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga ke depan mampu bersaing dengan negara-negara lain. Apalagi saat ini Indonesia mau tidak mau telah masuk era kompetisi.
"Januari kita sudah masuk MEA yang sudah tidak bisa kita tolak lagi. Di depan juga ada Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), di depan kita ada lagi bloknya China, ada lagi FTA (free trade agreement) Uni Eropa . Ini sebuah keterbukaan yang mau tidak mau harus kita hadapi," kata Presiden.
Pada beberapa bagian penyampaian Presiden sering mengundang tepuk tangan hadirin. Bahkan, saat sesi tanya jawab pun juga mengundang tawa.
Misalnya, saat beberapa anak muda Indonesia bertanya apakah ada jaminan jika mereka pulang Indonesia bisa berkembang dan mendapat dukungan pemerintah, Presiden Jokowi pun menjawab ringan "Mau pulang, ya pulang aja".
Sontak hadirin tertawa menanggapi jawaban Presiden tersebut.
Namun, Presiden menegaskan, masyarakat Indonesia tidak boleh takut memulai suatu usaha.
"Jangan belum apa-apa sudah takut," katanya.
Selain bertemu masyarakat dan diaspora Indonesia, pada Rabu (17/2/2016), Presiden Jokowi rencananya akan berkunjung ke sejumlah tempat seperti Silicon Valley, Facebook, Twitter, dan Googleplex.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.