Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johan Budi: Belum Jelas Mana Revisi yang Melemahkan KPK dan Memperkuat

Kompas.com - 08/02/2016, 19:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP mengatakan, informasi mengenai revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 masih sumir. Hingga saat ini, belum ada kepastian dari DPR mengenai pasal-pasal yang direvisi.

"Belum jelas mana revisi yang disebut melemahkan KPK dan memperkuat. Sikap Presiden yang terbaru bahwa revisi dilakukan harus bertujuan untuk memperkuat KPK," kata Johan di Jakarta, Senin (8/2/2016).

Berdasarkan draf yang beredar di kalangan wartawan, ada pembatasan kewenangan penyadapan oleh KPK. Penyadapan bisa dilakukan jika mendapatkan izin dari Dewan Pengawas.

Saat ini, KPK berwenang melakukan penyadapan tanpa perlu izin dari pengadilan. Hal ini berbeda dari kewenangan Polri dan kejaksaan.

"Revisi kewenangan penyadapan ini diasosiasikan melemahkan. Kalau mengurangi kewenangan penyadapan, tentu melemahkan," ujar Johan.

Johan mengatakan, Presiden Jokowi belum mengambil sikap atas draf revisi UU yang disebut-sebut melemahkan KPK tersebut.

Menurut Johan, hingga saat ini, pemahaman publik tidak utuh soal revisi tersebut. Kebenaran draf yang beredar pun masih kontroversial.

Jika pada akhirnya revisi UU KPK dari DPR dianggap melemahkan, pemerintah akan menarik diri dan tidak akan menyetujui.

Saat ini, Presiden belum menerima draf resmi yang dibahas di Badan Legislasi DPR. Johan menyebutkan, Menteri Hukum dan HAM lebih mengerti soal kebenaran draf yang beredar itu.

"Soal detail ini, tanya Menkumham, apakah sudah ada draf yang dimaksud. Pasti Menkumham melaporkan ke Presiden. Kalau saya belum tanya (ke Presiden) soal itu," ujar Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com