Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wantim Kawal Munas Golkar Agar Benar-benar Bisa Akhiri Konflik

Kompas.com - 03/02/2016, 18:04 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar menyampaikan komitmennya untuk turut mengikuti dan mengawal seluruh proses pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) mulai dari tahapan persiapan hingga berakhirnya Munas.

Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung mengatakan, pengawalan tersebut penting dilakukan agar Munas berlangsung secara demokratis, rekonsiliatif, dan berkeadilan dengan tujuan mengakhiri konflik dan menyatukan kembali partai berlambang pohon beringin itu.

"Kami akan secara proaktif mengikuti dan mencermatinya," ucap Akbar di Akbar Tandjung Institute, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (3/2/2016).

(Baca: Persiapan Pilkada 2017, Munas Golkar Sebaiknya Digelar Paling Lambat pada Maret)

Akbar mengaku prihatin dengan hasil Pilkada Serentak 2015 lalu dimana capaian Partai Golkar mengalami penurunan. Bahkan, kata Akbar, posisi Golkar merorot ke peringkat sembilan. Ia berharap, Golkar bisa kembali bangkit seperti di musim-musim sebelumnya dimana Golkar sempat lama berjaya di pemilihan kepala daerah.

"Golkar juga pernah meraih perolehan suara yang signifikan. Bahkan pernah jadi pemenang pemilu," tutur pria yang sempat mengemban jabatan Ketua Umum Partai Golkar ini.

Akbar menuturkan, Dewan Pertimbangan telah mengadakan pertemuan tadi malam yang dihadiri oleh anggota-anggotanya. Termasuk para tokoh senior yang pernah aktif di pemerintahan dan DPR.

(Baca: Agung Laksono: Panitia Munas Dibentuk di Indonesia, Bukan di Luar Negeri)

Pertemuan tersebut juga menghasilkan beberapa butir kesepakatan, yaitu terkait desakan untuk segera membentuk kepanitiaan Munas yang memenuhi unsur rekonsiliatif dan berkeadilan, menyampaikan rekomendasi terkait kepesertaan Munas, hingga meminta DPP untuk rehabilitasi nama kader partai yang pernah dipecat.

Pertimbangan yang disusun oleh Dewan Pertimbangan nantinya akan diserahkan ke DPP untuk kemudian dapat ditindaklanjuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com