JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang rekonsiliasi, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono menemui tokoh senior Golkar Jusuf Kalla di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu (3/2/2016) pagi.
Dalam pertemuan itu, Kalla meminta keduanya mempersiapkan panitia musyawarah nasional yang mampu mempersatukan kedua kubu yang selama ini berkonflik.
"Pak JK katakan, panitia supaya terdiri dari orang yang soft, jangan yang (berwatak) keras," ujar Agung saat ditemui di Kantor Kosgoro 1957, Jakarta Selatan, Rabu siang.
Menurut Agung, keinginan Kalla tersebut setidaknya memaksudkan agar panitia munas dipilih dari kader yang netral, serta mampu menjaga rekonsiliasi tetap demokratis dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.
Agung sendiri menginginkan panitia munas dipilih berdasarkan keaktifan kader di internal partai. (baca: Kata JK, Aburizal dan Agung Laksono Komitmen Tak Bikin Partai Baru)
Selain itu, panitia tersebut harus yang memiliki rekam jejak cukup baik sesuai prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak melakukan perbuatan tercela.
Selain itu, Agung tidak mempersoalkan siapa yang nantinya akan ditunjuk sebagai panitia. Menurut dia, sebaiknya panitia melibatkan kader yang berasal dari kubu yang sebelumnya bersengketa. (baca: Kubu Aburizal Atur Strategi Munas Setelah Nonton Tenis di Australia)
"Tapi bukan masing-masing kirim nama, nanti seperti masih ada permusuhan. OC maupun SC kan ada yang spesialis membuat draf substansi keputusan, ada juga yang biasa membuat akomodasi, jadi harus berembug," kata Agung.
Rapat pembahasan Munas Golkar akan digelar mulai Kamis (4/2/2016). Munas diperkirakan digelar pada April atau Mei 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.