Dewie juga membantah ada pertemuan khusus dengan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral di Deiyai, Irenius Adii, dan pengusaha bernama Setyadi Jusuf untuk membahas soal proyek itu.
Dewie lantas menuding dua stafnya, Rinelda Bandaso dan Bambang Wahyu Hadi, telah bermain di belakangnya.
"Tidak pernah saya bicara soal uang dengan siapa pun. Malah pernah saya ancam Bambang karena selalu kasak kusuk di bawah. Apa yang kalian kerjakan," ujar Dewie di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (28/1/2016).
(Baca: Keterangannya Dianggap Aneh, Dewie Yasin Berkali-kali Diingatkan Tidak Berbohong)
Dewie meminta Bambang untuk tidak bertindak macam-macam di baliknya. Ia curiga Bambang melakukan sesuatu yang tak diinginkan karena belakangan kurang responsif melakukan tugas yang diminta Dewie.
"Kalau saya pulang, biasanya mobil sudah ada. Ini harus saya cari dulu, teriak dulu," kata Dewie.
"Saksi memperingatkan dia, jangan macam-macam. Memang apa yang bisa terjadi?" tanya hakim.
"Yang saya khawatirkan itu saya telat. Kalau kasak-kusuk gitu dia suka ngilang. Kadang mau berangkat, masih nunggu dia, jadi sering telat saya," kata Dewie.
(Baca: Ini Pengakuan Anak Buah Dewie Yasin Limpo soal "Fee" Proyek Pembangkit Listrik)
Hakim kembali menegaskan Dewie soal pembahasan proposal proyek PLTMH dengan Irenius dan Setyadi. Namun, Dewie bersikukuh pada bantahannya.
"Wallahualam kalau mereka berdua (Bambang dan Rinelda) membicarakannya," kata Dewie.
Dewie mengaku tidak pernah berkomunikasi langsung dengan Irenius, kecuali saat menerima proposal pengajuan proyek itu di sela Rapat Dengar Pendapat. Saat itu, Rinelda yang memperkenalkan Dewie dengan Irenius.
(Baca: Bawahan Dewie Yasin Limpo Akui Proposal Proyek Deiyai Diserahkan ke Menteri ESDM)
"Itu inisiatif dia (Rinelda). Kalau dia ketemu Irenius kan karena kenal," kata Dewie.
Dalam dakwaan Irenius, Dewie meminta uang sebesar tujuh persen dari nilai total proyek. Sehingga, Irenius dan Setyadi harus memberikan Rp 2 miliar kepada Dewie. Namun, belum sempat uangnya diterima Dewie, mereka ditangkap tangan KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.