Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus: Tidak Etis, Belum Munas Sudah Ancang-ancang "Nyalon" Ketum Golkar

Kompas.com - 24/01/2016, 16:13 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekjen Partai Golkar hasil Munas Bali, Idrus Marham, menolak berkomentar soal kemungkinan mencalonkan sebagai ketua umum Partai Golkar jika musyawarah nasional (munas) ataupun musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dilaksanakan.

Menurut dia, hal tersebut tak etis untuk dibahas karena belum ditegaskan bahwa munas akan digelar.

"Tidak etis, belum diputuskan munas, tetapi sudah ancang-ancang mau nyalonin," ucap Idrus di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (24/1/2016).

(Baca: Aburizal Nilai Munaslub Golkar Perlu Digelar Sebelum Ramadhan 2016)

Idrus menambahkan, keputusan munas masih menunggu hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang hingga saat ini masih digelar.

Namun, dia melihat bahwa pernyataan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie, semalam terkait munaslub bukan hanya sekadar sinyal, melainkan perintah agar munaslub segera digelar.

"Dalam pidatonya (Aburizal), bukan hanya sinyal. Bila memang diperlukan, munaslub sebagai jalan keluar masalah internal," tuturnya.

Sebelumnya, Aburizal menyatakan bahwa forum munaslub adalah cara yang terbaik untuk mengakhiri konflik di internal partai. Namun, dia mengatakan tidak akan maju dalam munaslub yang bertujuan memilih ketua umum baru. Aburizal pun mengajak Agung Laksono juga memiliki sikap seperti dirinya.

(Baca: Jika Munas Digelar, Aburizal Ajak Agung Tak Maju Lagi Jadi Ketum)

Senada dengan Idrus, Ketua DPR Ade Komarudin juga menolak berkomentar terkait kesiapannya jika ditunjuk menjadi salah satu calon ketua umum Partai Golkar.

Menurut Ade, keputusan tersebut tak bisa buru-buru diputuskan dan harus dibicarakan melalui diskusi bersama.

"Kalau soal (pencalonan ketum) kan belum terjadi dan masih jauh. Kita lihat perkembangan yang ada. Tidak mudah memutuskan hal seperti itu. Kita tidak boleh gegabah," ujar pria yang akrab disapa Akom itu.

Kompas TV Rapimnas Gagal Damaikan Partai Golkar?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com