Tak kurang dari 30 menit pria yang akrab disapa Ical itu menyampaikan pidatonya. Di akhir pidato, Ical menutupnya dengan pantun satir. Tiga bait pantun pun dibacakan.
Dua bait pertama, Ical menyampaikan harapan yang harus diraih Golkar di dalam penyelenggaraan Rapimnas ini.
"Laju-laju perahu laju, ombak meninggi anginnya kencang. Pandai-pandai Golkar melaju, hindari biduk terhempas karang," kata Ical.
"Awan menggulung datang dan pergi, perahu pinisi melawan badai. Mari Bung satukan hati, rebut kembali kejayaan partai," lanjut Ical.
Di akhir pantunnya, Ical justru memberikan sindiran kepada pemerintah. Bahkan, Aburizal sempat menyebut jika bait terakhir pantunnya ditujukan spesial untuk pemerintah yang sedang menangani dualisme partai berlambang pohon beringin itu.
"Dari Solo sampai Jakarta, menang di sini menang di sana. Presiden Jokowi harapan kita, junjunglah hukum majulah bangsa," ucapnya.
Tak pelak, pantun yang disampaikan Aburizal tersebut membuat seluruh peserta Rapimnas tertawa.
Tidak terkecuali Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly yang didelegasikan khusus untuk menggantikan Presiden dan Wapres yang tak hadir.