Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengakuan Anak Buah Dewie Yasin Limpo soal "Fee" Proyek Pembangkit Listrik

Kompas.com - 21/01/2016, 14:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rinelda Bandaso, staf pribadi anggota Komisi V Dewie Yasin Limpo, dihadirkan sebagai saksi dalam perkara dugaan suap terkait proyek pembangunan pembangkit listrik di Deiyai, Papua.

Ia diperiksa untuk terdakwa Kepala Dinas ESDM Kabupaten Deiyai, lrenius Adii, dan Direktur PT Abdi Bumi Cendrawasih Setiady Jusuf.

Dalam kesaksiannya, Rinelda mengaku adanya permintaan uang dari atasannya kepada Irenius untuk memuluskan anggaran proyek di DPR. (Baca: Soal Proyek Listrik, Saksi Akui Ada "Fee" untuk Anggota DPR dan Kementerian ESDM)

"Bu Dewie bilang fee harus disiapkan sebelumnya. Fee untuk pembangkit listrik di Kabupaten Deiyai," kata Rinelda di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Mulanya, Dewie meminta fee sebesar 10 persen dari total nilai proyek sebesar Rp 50 miliar. Namun, setelah bernegosiasi dengan Irenius, disepakati fee 7 persen atau sebesar Rp 2 miliar.

Beberapa waktu setelah kesepakatan, Dewie meminta Rinelda menagih fee ke Irenius. Namun, Irenius tidak memiliki uang sehingga menggandeng pihak swasta, yaitu Direktur PT Abdi Bumi Cendrawasih Setiady Jusuf.

"Bu Dewie tanyakan, sudah siapkan belum dananya. Saya telepon Pak Iren. Lalu Pak Iren bilang sudah ada pengusahanya," kata Rinelda.

Pada tanggal 18 Oktober 2015, Irenius memperkenalkan Setyadi ke Dewie, Rinelda, dan staf ahli Dewie bernama Bambang Wahyu Hadi.

Setyadi diperkenalkan sebagai pengusaha yang akan menyediakan fee sebagaimana permintaan Dewie.

Kemudian pada 20 Oktober 2015, Rinelda bertemu dengan Irenius dan Setyadi di sebuah restoran di kawasan Kelapa Gading.

Di sana, Irenius dan Setyadi menyerahkan uamg sebesar Rp 1,7 miliar dalam pecahan dollar Singapura kepada Rinelda. Uang tersebut rencananya akan diserahkan kepada Dewie dan Bambang.

"Saya ambil, belum sempat diserahkan ke Bu Dewie dan Bambang, sudah ditangkap KPK," kata Rinelda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

Nasional
Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Nasional
2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

Nasional
Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Nasional
Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Nasional
Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Nasional
TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

Nasional
UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

Nasional
Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Nasional
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

Nasional
Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Nasional
Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Nasional
Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Formappi Soroti Kinerja DPR, Baru Sahkan UU DKJ dari 47 RUU Prioritas di 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com