Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas, Itwasum, dan Propam Selidiki Perseteruan Herman Herry-Polisi

Kompas.com - 04/01/2016, 09:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perseteruan antara anggota Komisi III DPR RI Herman Herry dengan Kasubdit Narkoba Polda NTT AKBP Albert Neno menjadi sorotan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Kompolnas berencana membentuk tim independen bersama Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri serta Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Polri untuk menggali peristiwa tersebut.

"Harus ada tim lengkap dan independen untuk melihat seluruh proses yang terjadi di sana. Rencananya, kami (Kompolnas) akan turun bersama Itwasum dan Propam. Hari ini kami akan komunikasikan ke mereka," ujar Komisioner Kompolnas Muhammad Nasser kepada Kompas.com, Senin (4/1/2016).

Pembentukan tim independen, lanjut Nasser, untuk menggali dua hal. Pertama, menyelidiki apakah cara bertindak Albert Neno dan jajarannya dalam menggerebek dan menyita minuman keras sudah sesuai prosedur.

Pasalnya, berdasarkan informasi, miras-miras yang disita bukanlah miras ilegal. Miras itu disita dari kafe yang hanya dikunjungi kalangan terbatas.

"Apa itu berpotensi mengganggu kamtibmas sehingga harus disita polisi? Atau apa miras-miras itu tidak ada izinnya? Kalau memang begitu, apa itu perbuatan pidana? Bukankah yang berwenang menyita itu Satpol PP?" ujar Nasser.

Kemudian, tim juga akan mencari tahu mengapa sejumlah barang bukti miras malah dikembalikan lagi pascaperseteruan.

Padahal, sebut Nasser, barang bukti adalah unsur yang mempertegas ada atau tidaknya tindak pidana. (Baca: Herman Herry Bantah Miras yang Dikembalikan Polisi adalah Miliknya)

Oleh sebab itu, pengembalian barang bukti di tengah proses perkara ini menjadi pertanyaan yang besar.

Kedua, lanjut Nasser, tim juga akan mengkaji kewenangan, baik kewenangan Albert dalam menertibkan miras maupun kewenangan Herman yang disangka mengintervensi polisi yang tengah melaksanakan tugas.

"Tim juga akan melihat bagaimana Herman Herry ini protes atas penyitaan miras. Karena dari bicaranya, dapat ditangkap sebagai hal yang tidak bagus sebagai anggota DPR, apalagi Komisi III. Apa dia berwenang mengintervensi personel polisi di lapangan yang sedang bertugas?" lanjut Nasser.

Jika dalam penyelidikan tim menemukan unsur pelanggaran kode etik, Nasser mengatakan, bukan tidak mungkin pihaknya akan melaporkan Herman ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk ditindaklanjuti.

Nasser mengatakan, saat ini Kompolnas belum dapat memberikan pernyataan resmi terkait perseteruan Herman Herry-Albert Neno. Sebab, pihaknya baru mendapat informasi terbatas dari media massa.

Kompolnas akan memberikan pernyataan resmi jika tim independen sudah bergerak dan mendapatkan hasil.

Sebelumnya, Albert Neno dan jajarannya menggerebek dan menyita minuman keras di Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada 25 Desember 2015.

Aksi Albert ini menuai protes dari Herman Herry. Protes Herman itu dilatari oleh pengusaha miras yang mengadu kepada dirinya.

Malam itu juga, Herman langsung menelepon Albert dan mengajaknya bertemu di sebuah hotel. Namun, Albert menolaknya.

Belakangan, Albert melaporkan Herman ke Polda NTT dengan tuduhan pengancaman dan fitnah. (Baca: Dipolisikan Polisi, Anggota Komisi III DPR Ini Menanggapi Dingin)

Saat dikonfirmasi wartawan, Herman membantah melakukan hal sebagaimana dituduhkan Albert kepadanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Kunjungi Lokasi Bencana Banjir Bandang di Agam, Zulhas Temui Pengungsi dan Berikan Sejumlah Bantuan

Nasional
Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com