Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Bukti Rekaman, MKD Butuh Keterangan Riza Chalid dan Luhut

Kompas.com - 14/12/2015, 11:02 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) hari ini, Senin (14/12/2015), memanggil pengusaha M Riza Chalid dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan untuk memberikan keterangan dalam sidang etik MKD.

Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, keterangan Riza dan Luhut sangat dibutuhkan lantaran MKD tidak dapat melakukan audit forensik terhadap bukti rekaman yang diberikan oleh Menteri ESDM Sudirman Said.

"Karena kami tidak dapat orisinal rekaman yang asli, kita merasa perlu menggali bahan keterangan lain yang bisa dijadikan bahan dalam persidangan," kata Dasco di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin.

Menurut dia, menambah keterangan saksi-saksi dan pihak terkait adalah upaya MKD untuk memperkuat bukti persidangan. (Baca: Luhut Akan Hadiri Panggilan MKD dan Minta Sidang Terbuka)

Bahkan, jika para pihak yang diundang tidak hadir, kemungkinan MKD akan melakukan pemanggilan ulang. (Baca: Ini Transkrip Lengkap Rekaman Kasus Setya Novanto)

Sebelumnya, anggota MKD mendatangi Kejaksaan Agung untuk meminjam bukti rekaman otentik, berupa ponsel milik Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Namun, permintaan MKD tersebut ditolak kejaksaan karena Maroef tidak mengizinkan bukti rekaman tersebut dipinjam. (Baca: Hari Ini, MKD Dijadwalkan Periksa Luhut dan Riza Chalid)

Hingga saat ini, sidang etik MKD terhadap Ketua DPR Setya Novanto masih berproses.

Setya Novanto sebelumnya dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said atas dugaan pelanggaran kode etik dalam renegosiasi kontrak PT Freeport. Dia diduga mencatut nama Presiden untuk meminta saham kepada PT Freeport Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Nasional
Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Nasional
Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Nasional
Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Nasional
Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Nasional
Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Nasional
Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Nasional
Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Nasional
Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Nasional
Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Nasional
Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Nasional
Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Nasional
Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Nasional
Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Nasional
SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com