Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Kasus Setya Novanto Cepat Tuntas, Luhut Minta MKD Memanggilnya Pekan Depan

Kompas.com - 04/12/2015, 21:16 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memanggilnya pada pekan depan. Ia mengatakan hal itu karena ingin kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden cepat selesai.

"Mudah-mudahan dipanggil (MKD) minggu depan," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/12/2015).

Luhut mengungkapkan, dia sudah melapor kepada Presiden Joko Widodo. Ia mengklaim bahwa Jokowi mengizinkan dia hadir jika MKD memanggil. (Baca: Luhut Mengaku Tak Tahu soal Saham PLTA)

Saat ditanya mengenai keinginan Presiden terhadap pemeriksaan MKD, Luhut menjawab bahwa semua pihak ingin masalah ini segera selesai.

"Semua ingin cepat selesai," ujarnya. (Baca: Isi Rekaman: Yang Sahamnya Itu Juga Maunya Pak Luhut...)

Dalam sejumlah kesempatan, Luhut selalu membantah terlibat dalam usaha mencari keuntungan pribadi dari proses renegosiasi perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia. Ia berjanji akan memenuhi pangilan MKD jika dipanggil secara resmi.

Kasus ini dilaporkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said kepada MKD. (Baca: Luhut Akui Pernah Bertemu Jim Bob Bahas soal Freeport di Indonesia)

Sudirman sudah memberikan keterangan dan memperdengarkan rekaman pembicaraan Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha Riza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Dalam rekaman tersebut, terungkap sejumlah hal, di antaranya usaha mencari keuntungan dari Freeport, pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden, sampai isu-isu politik nasional. Sebagai pihak yang dilaporkan, Setya Novanto masih berkilah, tidak mengaku salah.

Di dalam rekaman itu pula, nama Luhut disebut sebanyak 66 kali. Luhut digambarkan Setya dan Riza sebagai tokoh kunci untuk mendekati Presiden Jokowi. Luhut juga disebutkan ingin mendapat saham dari pembangunan PLTA Urumuka, Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com