Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Menteri yang Kinerjanya Dianggap Paling Memuaskan

Kompas.com - 26/10/2015, 19:18 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kinerja para pembantu presiden dalam Kabinet Kerja ikut menjadi bahan penilaian dalam satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dalam survei yang dilakukan Populi Center, setidaknya ada delapan menteri yang kinerjanya dinilai cukup memuaskan.

"Dari delapan menteri, ada tiga yang mendapat penilaian paling positif, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan," ujar peneliti Populi Center, Nona Evita, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin (26/10/2015).

Susi Pudjiastuti menempati peringkat pertama sebagai menteri dengan kinerja paling memuaskan, dengan pilihan 38,1 persen responden. Hanya 3,8 persen responden yang menyatakan tidak puas.

Selanjutnya, di peringkat kedua ditempati oleh Khofifah dengan 25,2 persen responden menyatakan puas. Hanya 4,3 persen responden yang menyatakan tidak puas.

Kemudian, Anies Baswedan menempati peringkat ketiga dengan 22,8 persen responden menyatakan puas. Hanya 5,4 persen responden yang menyatakan tidak puas.

Selain itu, posisi keempat ditempati oleh Menteri Agama dengan 14,7 persen menyatakan puas. Terdapat 6,2 persen responden yang menyatakan tidak puas.

Peringkat kelima yaitu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli. Sebanyak 9,9 persen responden puas dengan kinerjanya. Hanya 5,8 persen responden yang merasa tidak puas.

Di peringkat keenam yakni Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Sebanyak 8,7 persen responden menyatakan puas. Terdapat 7,2 persen responden yang menyatakan tidak puas.

Selanjutnya yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sebanyak 7,8 persen responden menyatakan puas. Sedangkan 6,8 persen responden menyatakan tidak puas.

Terakhir, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan. Sebanyak 7,2 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Luhut. Sebanyak 6,9 responden menyatakan tidak puas.

Survei ini dilakukan Populi Center pada 15-22 Oktober 2015 melalui metode wawancara tatap muka dengan 1.200 responden secara acak di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Adapun margin of error dalam penelitian ini sebesar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com