Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkumham Akui Banyak Godaan di Lapas Sukamiskin

Kompas.com - 22/09/2015, 20:06 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Humas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Ansarudin, mengatakan bahwa Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, dihuni banyak tahanan yang berduit. Ia menilai hal itu jadi salah satu penyebab lalainya petugas lapas sehingga ada beberapa kasus tahanan keluar dari lapas tanpa atau tidak sesuai dengan izin yang diberikan.

Kasus terbaru adalah saat Gayus Tambunan kedapatan makan di restoran di kawasan Jakarta Selatan. Padahal, terpidana korupsi itu hanya diizinkan meninggalkan lapas untuk menghadiri sidang gugatan perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Utara.

Selain Gayus, mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad pernah meninggalkan lapas Sukamiskin tanpa izin resmi. Mochtar adalah terpidana kasus korupsi dana APBD Kota Bekasi.

"Banyak godaan di situ (Lapas Sukamiskin). Banyak duitnya. Setan banyak di tempat orang banyak duit," kata Ansar, di Kantor Ditjen PAS, Jakarta Pusat, Selasa (22/9/2015).

Ansar tidak menyebut gamblang bahwa izin dari petugas lapas untuk Gayus makan di restoran dilatari dengan gratifikasi atau suap. Tapi menurut Ansar, kasus seperti ini tidak akan terjadi seandainya petugas lapas memiliki integritas yang mumpuni. Karena secara penghasilan, honor petugas lapas terbilang sudah cukup mengalami peningkatan.

Untuk petugas dengan jabatan terendah, dalam satu bulan mendapatkan Rp 5 juta dari gaji pokok dan tunjangan kinerja. Sedangkan untuk jabatan tertinggi setingkat kepala lapas, penghasilannya bisa di atas Rp 13 juta yang berasal dari gaji dan tunjangan kinerja.

"Dari segi pendapatan kita sudah cukup lumayan dibanding aparat penegak hukum lainnya. Tapi kembali kepada mental dan kepekaan. Jujur, ada oknum yang harus kita refresh untuk bagaimana aturan lapas bisa dilakukan dengan benar," ujar Ansar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com