Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Puji Kecakapan Jepang Bangun MRT di Jakarta

Kompas.com - 21/09/2015, 13:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo takjub akan hasil kerja perusahaan konstruksi Jepang, yang melakukan alih pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan proyek mass rapid transit (MRT) di Jakarta. Menurut Jokowi, perusahaan Jepang telah menunjukkan pekerjaan rapi dan cepat dalam membangun sistem transportasi massal berbasis rel tersebut.

"Manajemen yang mengerjakan bagus sekali. Jepang, kita memang harus ngomong apa adanya, sangat bagus," ujar Jokowi dalam acara peresmian mesin bor bawah tanah di Bundaran Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menceritakan, pada saat proyek MRT dimulai tahun 2013, banyak warga yang menolak pelaksanaan proyek tersebut. Mereka khawatir akan kekuatan terowongan bawah tanah dan kemacetan yang mungkin timbul akibat pembangunan MRT. Setelah dua tahun berlalu, Jokowi menilai bahwa rekayasa dan manajemen lalu lintas yang diterapkan PT MRT Jakarta telah berjalan baik.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers seusai memantau mesin bor yang akan mulai dioperasikan untuk menggali jalur bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangun, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).
"Kata Pak Dirut (Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami, red), semuanya berjalan sesuai dengan schedule. Alhamdulillah, sekarang kita bisa lihat proses pengerjaan sangat bagus. Ketakutan kalau ini dikerjakan pasti ada kemacetan di mana-mana, ternyata dengan management traffic yang baik, juga enggak ada apa-apa," kata Jokowi.

Jokowi merasa bangga akan mesin bor bawah tanah yang digunakan untuk membangun terowongan bawah tanah jalur MRT dari Bundaran Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia (HI). Mesin buatan Jepang itu memiliki diameter 6,7 meter dengan total panjang 43 meter dan bobot 323 ton.

"Mesin ini mampu mengebor 8 meter per harinya dan tadi saya lihat bagus sekali, tidak menimbulkan suara bising," kata Jokowi seusai melihat-lihat lokasi pengerjaan bawah tanah di Bundaran Senayan.

Jokowi berharap agar keberhasilan proyek MRT bisa berlanjut hingga proyek itu bisa benar-benar tuntas pada akhir 2018 untuk fase pertama koridor Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Mesin bor yang akan mulai dioperasikan untuk menggali jalur bawah tanah MRT di Bundaran Patung Pemuda Membangun, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Duta Besar Jepang di Indonesia Tanizaki Yasuaki mengatakan, perusahaan-perusahaan Jepang telah berkontribusi dalam membangun infrastruktur Indonesia mulai tahun 1968. Mereka tidak hanya membantu proses konstruksi, tetapi juga mengembangkan sumber daya manusia melalui alih teknologi.

"Mesin bor yang digunakan proyek MRT ini sangat unik karena merupakan teknologi asli Jepang. Teknologi ini digunakan karena keterbatasan alat konstruksi untuk membangun di bawah tanah. Kami harapkan, ke depan, Indonesia bisa mengambil manfaat dari bantuan kami dalam hal teknis hingga kemampuan manajerial," ucap Yasuaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com