Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Pokoknya kalau Ada Pejabat yang Bandel, "Tak Kepret"!

Kompas.com - 09/09/2015, 16:43 WIB
Dylan Aprialdo Rachman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan akan menindak tegas para pejabat di bawah naungan kementeriannya yang dinilai melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Ia menginginkan agar pejabat yang terlibat dalam pembangunan infrastruktur untuk tidak melakukan KKN.

"Pokoknya ya Bapak-bapak, Ibu-ibu, kalau ada pejabat yang bandel, tak kepret!" ujar Rizal saat menyampaikan pembahasan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara 2016 bersama sejumlah menteri dan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Ucapan Rizal tersebut disambut gelak tawa dan tepuk tangan dari para peserta rapat. Mantan Menteri Keuangan era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut menilai, para pejabat yang melakukan KKN memanipulasi anggaran pembangunan sebesar 50 persen dari anggaran yang telah ditetapkan.

Rizal mengaku belajar dari pengalaman mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin yang menentang keras perkembangan KKN di Jakarta.

"Dia cerita sama saya, 'Waktu saya diangkat jadi gubernur, saya enggak ngerti apa-apa. Saya admiral angkatan laut, tetapi saya sederhana, kalau ada anak buah saya ngajukan proyek bikin jalan, biayanya Rp 200 miliar, waktunya dua tahun, saya otomatis potong jadi Rp 100 miliar satu tahun harus jadi. Kalau gak, kamu tak pecat.' Eh jadi itu jalannya. Nah, memang KKN di Indonesia segitu angkanya, sekitar 50 persenan," kata Rizal.

Selain soal manipulasi biaya pembangunan infrastruktur, Rizal juga mencontohkan para pejabat yang mempersulit perizinan ekspor dan impor barang di pelabuhan-pelabuhan strategis di Indonesia.

Ia meminta agar para pejabat mengubah paradigma berpikir dalam mengurus perizinan. Menurut dia, izin ekspor dan impor di Indonesia dinilai rumit dan saling tumpang tindih antar-lembaga perizinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com