Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penunjukan Teten sebagai Pengganti Luhut Dilakukan secara Mendadak

Kompas.com - 02/09/2015, 10:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penunjukan Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan ternyata dilakukan secara mendadak. Surat keputusan presiden (keppres) penunjukan Teten pun baru dibuat pada Selasa (1/9/2015) malam.

"Pembuatan keppres-nya mendadak. He-he-he... Kemarin malam," ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Pratikno mengatakan, ia yang menyiapkan keppres itu dan baru ditandatangani Presiden Jokowi pada Rabu pagi. Teten pun mengaku baru mendapat kabar soal penunjukannya itu pada pukul 08.30 WIB tadi. Alhasil, Teten pun menjalani pelantikan tanpa didampingi istri dan keluarganya.

Pratikno menjelaskan, sebenarnya Presiden memiliki beberapa kandidat nama. Namun, akhirnya pilihan Presiden jatuh kepada Teten Masduki yang selama ini menjadi anggota Tim Komunikasi Presiden. Alasan penunjukan Teten karena mantan aktivis antikorupsi itu selalu mendapatkan kepercayaan Jokowi.

"Kan Teten selama ini bekerja sebagai stafsus Presiden, jadi Pak Teten sudah bantu Presiden cukup banyak untuk capai banyak hal. Dia juga dapat penugasan macam-macam dari Presiden, mungkin dari situlah," kata Pratikno.

Sebelum Teten dilantik, pada Rabu pagi, sempat beredar kabar bahwa posisi Kepala Staf Kepresidenan akan diisi oleh Jhonny Lumintang. Namun, soal munculnya nama mantan Pangkostrad itu Pratikno mengelak menanggapinya. "Ha-ha... enggak ada," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com