Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Deputi BNN: Jika Perekrut Mary Jane Tak Bisa Cerita, Sama Saja Bohong

Kompas.com - 07/08/2015, 12:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen (Purn) Benny Mamoto menyoroti perkara hukum terpidana mati asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso. Salah satu yang disorot adalah peristiwa ketika Maria Kristina Sergio menyerahkan dirinya kepada kepolisian Filipina pada April 2015. Dia adalah tersangka perekrut Mary Jane sebagai kurir narkoba.

"Yang harus diuji dari yang rekrut Mary Jane adalah, waktu dia nyuruh ke Indonesia, narkobanya milik siapa? Dan narkobanya itu untuk siapa? Coba tunjukkan," ujar Benny ketika ditemui di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/8/2015).

Seharusnya, peristiwa menyerahkan diri Maria itu dimanfaatkan pemerintah Filipina mengungkap jaringan peredaran narkotika di mana Mary Jane menjadi korbannya. (baca: Kejaksaan Agung: Kami Minta Filipina Hormati Hukum di Indonesia)

"Kalau enggak bisa cerita, ya sama saja bohong dong, percuma, mau menyerahkan diri atau ngapain juga enggak ada guna," ujar dia.

Benny menolak jika peristiwa penyerahan diri Maria itu menjadi novum atau bukti baru dalam kasus Mary Jane sehingga membatalkan eksekusi mati. Ia menduga, peristiwa itu hanya akal-akalan pemerintah Filipina untuk membebaskan Mary Jane. (baca: Diplomasi ala "Pac Man" untuk Mary Jane)

"Ya, khawatirnya begitu (akal-akalan Filipina). Kejaksaan Agung harus adil. Yang sudah inkracht, (berkekuatan hukum tetap) ya harusnya dilaksanakan," ujar dia.

Mary Jane sebelumnya dijadwalkan akan dieksekusi dalam tahap kedua, di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Namun, menjelang pelaksanaan, eksekusi terhadap Mary Jane ditunda. (baca: Pemeriksaan Mary Jane Molor, Eksekusi Matinya Terancam Ditunda)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Galang Dukungan di Forum Parlemen WWF Ke-10, DPR Minta Israel Jangan Jadikan Air Sebagai Senjata Konflik

Nasional
Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Alasan PDI-P Tak Undang Jokowi Saat Rakernas: Yang Diundang yang Punya Spirit Demokrasi Hukum

Nasional
Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Waketum Golkar Kaget Bobby Gabung Gerindra, Ungkit Jadi Parpol Pertama yang Mau Usung di Pilkada

Nasional
Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Pj Ketum PBB Sebut Yusril Cocok Jadi Menko Polhukam di Kabinet Prabowo

Nasional
Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Nasional
Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com