Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAU Akui Sempat Terkendala Izin Terbang Saat Evakuasi WNI di Yaman

Kompas.com - 07/04/2015, 13:56 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengakui sempat terkendala izin terbang saat pesawat milik TNI AU hendak memasuki wilayah udara Yaman. Penyebabnya, menurut Agus, wilayah udara Yaman saat ini sudah dikuasai oleh otoritas Arab Saudi.

"Kesulitan hanya karena menunggu clearance (izin) saja. Memang tidak semudah itu. Perlu koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri," kata Agus dalam konferensi pers di Skadron II Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (7/4/2015).

Agus mengatakan, masalah izin tersebut terutama terjadi saat pesawat TNI AU harus memasuki wilayah lain di luar target evakuasi. Pada awalnya, sudah ditentukan tiga titik evakuasi warga negara Indonesia yang berada di Yaman. Namun, saat hendak melakukan proses evakuasi, diketahui bahwa wilayah tersebut sedang tidak kondusif untuk melakukan evakuasi.

Kemenlu RI bersama Kedutaan Besar RI di Yaman kemudian melakukan koordinasi dengan otoritas setempat. Tim akhirnya mendapat izin untuk melakukan evakuasi dari tempat lain, melalui jalur darat.

Terkait upaya penyelamatan warga dan antisipasi potensi keamanan di wilayah konflik, Agus mengatakan, TNI AU telah mempersiapkan beberapa pesawat, khususnya pesawat penumpang, apabila ditugaskan melakukan evakuasi.

Saat ini, menurut Agus, baru satu pesawat Boeing 737-400 bermuatan 110 penumpang yang digunakan untuk mengevakuasi WNI di Yaman. Sementara itu, satu pesawat jenis serupa masih disiagakan di Lanud Halim Perdanakusuma.

Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia masih melakukan upaya pemulangan warga negara Indonesia di Yaman. Hal itu dilakukan menyusul menurunnya tingkat keamanan di Yaman akibat konflik yang terjadi.

Setidaknya, terdapat 4.159 WNI di Yaman. Mereka, antara lain, terdiri dari 2.626 mahasiswa dan pelajar serta 1.488 pekerja profesional bidang minyak dan gas bumi. Sisanya ialah diplomat serta pegawai Kedutaan Besar RI dan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com