Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelidikan Pembunuhan 2 TNI di Aceh Dipimpin Kepolisian

Kompas.com - 25/03/2015, 15:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penculikan dan pembunuhan 2 orang personel Komando Distrik Militer 0103 Lhokseumawe, Aceh Utara, dipimpin oleh kepolisian. Sementara, pihak TNI hanya berperan memasok data intelijen soal dugaan kelompok pelaku.

"Ini kan pidana umum. Otomatis, Polisi leading dalam kasus ini. Kalau TNI data intelejennya kan kuat, tentu kita butuh itu," ujar Anton di Mabes Polri pada Jakarta pada Rabu (25/3/2015).

"Sesuai kewenangan TNI dan Polri masing-masing saja. Soal penegakan hukumnya, ya mohon percayakan saja kepada kepolisian," lanjut Anton.

Sejauh ini, Anton mengakui belum mendapat informasi soal perkembangan kasus tersebut. Polisi masih melakukan pengembangan atas kasus tersebut. Polisi tengah mendalami apa kelompok bersenjata terkait gerakan radikal atau tidak. (Baca: Diculik Kelompok Bersenjata, Dua Intel Kodim Aceh Utara Ditemukan Tewas)

Kasus penculikan dan pembunuhan yang dimaksud adalah yang menimpa dua anggota Kodim 0103 Lhokseumawe bernama Serda Indra Irawan (41) dan Sertu Hendrianto (36). Senin (23/3/2015) kemarin, Indra dan Hendri pergi ke Kampung Alu Papan, Desa Alumbang, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara untuk bertemu kepala desa setempat.

Disebutkan, kedatangan Indra dan Hendri adalah untuk melakukan pembinaan teritorial masyarakat atau sosialisasi nilai-nilai Pancasila. Aksi itu menyusul laporan masyarakat tentang adanya aktivitas kelompok bersenjata yang sering meminta uang ke masyarakat. Pada sore hari, sosialisasi keduanya selesai. (Baca: Kadispen TNI Bantah Dua Anggota Intelijen Kodim Tewas di Aceh)

Namun, baru berjarak sekitar 300 meter dari kediaman kepala desa, kelompok bersenjata menyergap mereka dan menculik memakai mobil. Keduanya ditemukan meninggal dunia pada Selasa pukul 08.30 WIB. Keduanya ditemukan dalam keadaan tangan terikat ke belakang, tubuh penuh luka tembak dan hanya mengenakan celana dalam. Selain itu, ada 12 selongsong peluru AK47 dan tiga selongsong peluru M16 ditemukan di sekitar jenazah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com