Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YLBHI Curiga Wacana Pemberian Remisi untuk Koruptor Kental Nuansa Politis

Kompas.com - 18/03/2015, 17:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Badan Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Alvon Kurnia Palma mencurigai langkah Pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM untuk memberikan remisi kepada terpidana korupsi lebih bermotif politik daripada motif hukum.

"Patut dicurigai adanya motif politik yang lebih kuat daripada motif hukum," kata Alvon Kurnia Palma pada diskusi "Dialog Kenegaraan: Remisi Buat Terpidana Korupsi" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (18/3/2015).

Alvon menjelaskan, berdasarkan Peraturan Pemerintah No 99 tahun 2012 tentang Remisi, mengatur bahwa terpidana kasus korupsi, terorisme, dan narkotika, tidak diberikan remisi serta pembebasan bersyarat.

Berdasarkan data KPK Watch, menurut Alvon, jumlah kasus korupsi partai politik pada periode 2002-2012, yang tertinggi adalah PDI Perjuangan yakni 133 kasus, kemudian Partai Golkar 73 kasus, Partai Demokrat 37 kasus, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 33 kasus, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 17 kasus, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 15 kasus.

Jika mencermati data KPK Watch, maka patut dicurigai, langkah Pemerintah yang ingin memberikan remisi kepada terpidana korupsi lebih bermotif politik.

Alvon menjelaskan, dalam PP No 99 tahun 2012 menjelaskan bahwa pemberian remisi kepada terpidana diberikan berdasarkan persyaratan tertentu yakni narapidana sudah menjalani hukuman penjara minimal enam bulan dan berperilaku baik.

Sedangkan, pemberikan bebas bersyarat diberikan kepada narapidana yang sudah menjalani masa hukuman penjara minimal dua pertiga dan berperilaku baik.

"Perilaku baik itu dinilai oleh petugas di lembaga pemasyarakatan. Padahal, petugas di lembaga pemsyarakatan itu sendiri masih bermasalah, sehingga penilaiannya bisa tidak obyektif," katanya.

Alvon mengkhawatirkan rencana pemberian remisi terhadap terpidana korupsi adanya kontribusi dari para pelaku korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

Nasional
2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

Nasional
Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Nasional
Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Nasional
Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Nasional
Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Nasional
Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, 'Insya Allah'

Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, "Insya Allah"

Nasional
Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Nasional
BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

Nasional
Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Nasional
Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Nasional
Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Nasional
DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

Nasional
Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com