Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Naik, Wapres Perintahkan Bulog Salurkan Raskin 300.000 Ton

Kompas.com - 23/02/2015, 19:57 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan Perum Bulog untuk menyalurkan beras bagi rakyat miskin (raskin) sebanyak 300.000 ton untuk bulan ini. Penyaluran raskin ini dilakukan untuk menambah pasokan beras di masyarakat sehingga diharapkan bisa menstabilkan harga beras yang mulai naik.

"Jadi, ada kekurangan pasokan di bawah. Karena itu, mulai besok, saya perintahkan, tadi kita putuskan Bulog keluarkan raskin bulan ini 300.000 ton karena memang hak rakyat yang belum dibagikan," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (23/2/2015).

Menurut Kalla, kelangkaan beras belakangan ini terjadi karena adanya masalah administrasi teknis sehingga penyaluran raskin terlambat. Selama tiga bulan terakhir, raskin yang seharusnya sudah disalurkan sebanyak 500.000 ton hanya keluar lebih kurang 140.000 ton.

"Ini biasa kalau hujan-hujan begini kan baru mulai produksi, tetapi yang penting begini, karena masalah-masalah administrasi teknis selama tiga bulan terakhir ini, raskin yang mestinya sudah keluar 500.000 ton sekian, baru keluar 140.000 ton," kata dia.

Mengenai kemungkinan kurangnya stok beras, Kalla mengatakan, masih ada setengah juta ton beras di Bulog. Ia pun meminta penyaluran raskin dilakukan merata ke seluruh Indonesia. Wapres juga optimistis harga beras bisa turun setelah raskin disalurkan.

"Pasti, itu nanti raskin itu artinya 10 persen dari seluruh suplai akan keluar. Sebesar 10 persen dari konsumsi nasional raskin itu," ujar Kalla.

Di pasar-pasar, beras kualitas menengah yang awalnya Rp 9.000 per kilogram kini rata-rata sudah naik 30 persen menjadi Rp 12.000 per kg. Untuk kualitas premium, harganya sudah mencapai Rp 15.000 per kg dari sebelumnya Rp 11.000 per kg.

Menurut sejumlah pedagang yang dihubungi Warta Kota, kenaikan ini bisa disebut sebagai rekor karena drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Lonjakan harga beras yang mencapai 30 persen ini sempat membuat Menteri Perdagangan Rachmat Gobel geram. Ia menuding ada pedagang beras yang bermain di balik kenaikan harga itu. Tudingan Gobel diamini Direktur Utama Bulog Lenny Sugihat yang menemukan adanya "beras siluman" masuk ke Pasar Induk Cipinang.

Awal Februari lalu, Bulog, kata Lenny, menemukan beras sebanyak 1.800 ton masuk ke Pasar Cipinang, tetapi tidak melalui delivery order (DO) dari gudang Bulog. Pengiriman itu ditengarai ilegal karena beras yang dikirim tersebut tercantum sebagai milik Bulog, tetapi bukan dikirim oleh agen distribusi dari Bulog.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com