Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Ditargetkan Jadi Basis Swasembada Pangan

Kompas.com - 16/02/2015, 23:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, masalah swasembada pangan tidak dapat dilepaskan dari urusan desa. Sebab, semua aspek untuk swasembada terkait dengan desa.

Sebagai negara agraris dengan kekayaan alam yang melimpah ruah, Marwan mengatakan Indonesia ternyata tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan tak ayal lagi, harus mengimpor. Salah satu terobosan penting adalah menjadikan desa sebagai basis utama swasembada pangan nasional.

"Mudahnya saja, lahan pertanian adanya di desa, petani tinggal di desa, bendungan dan irigasi juga adanya di desa, distribusinya juga menggunakan jalan desa, hampir semua aspek pangan terkait dengan urusan desa. Jadi desa harus dijadikan basis utama swasembada pangan nasional" ujar Menteri Marwan, Senin (16/2/2015).
 
Untuk mewujudkan hal ini, kata Marwan, desa harus terus diperkuat dan diberdayakan. Besaran dana desa dari pusat dan daerah yang diterima desa tahun ini belum mencapai angka ideal. Namun, jika dikelola dengan baik bisa menjadi penggerak pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat.

Terkait dana desa, Marwan mengingatkan pentingnya Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk menopang desa jadi basis utama swasembada pangan. Melalui Bumdes, dana desa dapat dikelola sebagai modal usaha untuk memajukan usaha desa di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Desa akan menjadi produsen utama bahan pangan yang dihasilkan oleh sektor-sektor tersebut.

"Desa juga dapat memberikan pinjaman murah kepada warga desa yang menjadi petani, pekebun, peternak dan nelayan. Dana pinjaman tersebut dapat diambilkan dari dana desa setelah diputuskan melalui musyawarah desa" kata Marwan.

Langkah penting lainnya, menurut dia, menyediakan tenaga penyuluhan kepada petani melalui program pendampingan desa. Akan direkrut tenaga pendamping desa yang memiliki kemampuan sebagai penyuluh pertanian untuk desa-desa yang ditargetkan jadi lumbung pangan.

"Pendamping desa ini bisa menjadi tenaga penyuluh,  mendampingi, memberikan advis dan konsultasi kepada para petani supaya menggunakan bantuan benih, pupuk dan peralatan bantuan Pemerintah secara tepatguna dan produktif, sehingga hasil pertaniannya meningkat volume dan kualitasnya" jelas Menteri Desa.

Menurut mantan Ketua Fraksi PKB ini, masih banyak yang bisa dilakukan desa untuk membantu para petani. Di antaranya, desa bisa memfasilitasi suatu forum petani agar para petani di desa tersebut bisa saling tukar informasi dan bisa segera mencari solusi jika ada masalah seperti hama wereng dan lain-lain.

"Jika panen desa berlimpah ruah dan mutunya bagus, saya optimis panen desa bisa mencukupi kebutuhan pangan warganya dan masyarakat daerah lainnya, kita tidak perlu impor pangan lagi bahkan nantinya kita bisa ekspor pangan, cukuplah desa menjadi basis utama swasembada pangan nasional kita," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com