Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Akan Dilakukan Pasukan Penyelam untuk Cari AirAsia QZ8501 di Bawah Air

Kompas.com - 31/12/2014, 22:00 WIB
Ihsanuddin

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Tim SAR gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional bersiap melakukan penyelaman di dasar laut untuk mencari jenazah penumpang, awak, serta serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang diperkirakan jatuh di Selat Karimata, perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pasukan penyelam telah disiapkan dari Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut dan Basarnas Special Group.

Berdasarkan laporan wartawan Kompas.com, Ihsanudin, di KRI Banda Aceh, dari kapal perang itu, ada 10 penyelam dari Kopaska TNI AL yang diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, sejak Minggu (28/12/2014) sore.

"Nanti akan dijemput lagi 40 Kopaska di Pangkalan Bun," kata Komandan SAR TNI AL Laksma TNI Abdul Rasyied.

Komandan SAR TNI AL pun menjelaskan kemampuan mumpuni para penyelamnya. Menurut dia, semua penyelam bisa mencapai kedalaman 45 meter selama 15 menit. Saat ini, kedalaman laut di lokasi diperkirakan sekitar 35 meter.

"Kedalamannya masih bisa diatasi oleh penyelam kita. Tim kita sangat mampu," ujarnya.

Rasyied kemudian menjelaskan, tim penyelam pertama akan mengevaluasi terlebih dahulu kondisi di dalam air. Tim itu akan memasang tali untuk jalur yang akan memudahkan pencarian. Kemudian, tim selanjutnya baru akan mengangkat korban mengikuti tali yang sudah terpasang.

Satu tim penyelam terdiri dari 5-7 orang. Para penyelam ini akan menjadi andalan dalam proses pengangkatan jenazah. Sebab, ada dugaan masih banyak jenazah yang terjepit di kursi penumpang karena sabuk pengaman masih terpasang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com