"Saya terus memantau perkembangan pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang sampai sekarang masih hilang kontak. Kepada KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), Basarnas (Badan Search and Rescue Nasional) juga kepada pihak TNI dan Polri, serta relawan-relawan, teruslah bekerja keras untuk menemukan pesawat yang hilang kontak itu," kata Jokowi, Minggu malam.
"Gabungan antara Kementerian, TNI, Polri, Basarnas, dan Badan Keamanan Laut (Bakamla)," kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Sorong, Papua Barat, Minggu.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meninjau Kantor Basarnas pada Minggu sore mengatakan bahwa pemerintah mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya yang ada untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501.
"Pemerintah sudah memerintahkan kepada Badan SAR Nasional dan Angkatan Laut untuk secara optimal mengerahkan kemampuan yang ada dan peralatan yang dimiliki untuk mencari pesawat itu di darat dan laut," kata Kalla.
Hilang kontak
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) pagi. Pada Minggu malam, upaya pencarian dihentikan karena kekhawatiran atas kondisi cuaca buruk.
Dalam rilisnya kemarin, Kementerian Perhubungan menyebutkan, pesawat diperkirakan jatuh di perairan Tanjung Pandan dan Pontianak.
Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 kru, yang sebagian besar berasal dari Indonesia. Sementara itu, warga asing yang terdapat dalam penerbangan tersebut antara lain warga negara Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat.
Baca juga:
Anak Pilot AirAsia QZ8501: Papa Pulang, Kakak Masih Butuh Papa...
Ini Kronologi Hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501
AirAsia QZ8501 Tak Diizinkan Naik ke Ketinggian 38.000 Kaki, Ini Alasannya