Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto dan Luhut Mendadak Temui Jokowi di Istana

Kompas.com - 22/12/2014, 19:13 WIB
Suhartono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Dua jenderal purnawirawan TNI, yaitu mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto dan mantan Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (22/12/2014) sore, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.
 
Wiranto yang memakai baju batik coklat muda datang sekitar pukul 15.00 dan keluar hampir satu jam kemudian. Adapun Luhut yang menggunakan bajur putih datang sekitar pukul 15.30. Tak lama setelah Wiranto berada di dalam Istana, Luhut datang sendirian.
 
Saat ditanya wartawan soal pertemuan dengan Presiden Jokowi, Wiranto membenarkan.

"Salah satunya membahas rencana Musyawarah Nasional (Munas) Partai Hanura yang akan datang. Jadi, kita mengundang Presiden untuk hadir dan Presiden Jokowi bersedia hadir di acara tersebut," ujarnya.
 
Namun, sebaliknya, Luhut yang satu jam setengah baru keluar dari kompleks Istana Kepresidenan, saat ditanya pers justru menolak menjelaskan hasil pertemuannya dengan Presiden Jokowi.
 
Luhut justru malah semula mengaku tidak bertemu dengan Presiden saat ditanya siapa yang ditemuinya di dalam Kompleks Istana.
 
"Jadi, bapak tidak bertemu dengan Presiden?" tanya wartawan yang memburu Luhut sampai ke dalam mobilnya.
 
Luhut menjawab, "Saya tidak bertemu dengan Presiden, tetapi bertemu dengan Jokowi," seraya tertawa.
 
Dicecar berbagai pertanyaan soal pertemuannya dengan Presiden Jokowi terkait rencana pengangkatan kepala staf TNI dan Panglima TNI, Luhut diam saja dan hanya tersenyum.
 
Begitu pula saat ditanya kemungkinannya soal penunjukannya sebagai Kepala Staf Kepresidenan yang akan diputuskan Presiden Jokowi pada awal tahun depan, Luhut juga masih terus tertawa sampai kaca mobilnya ditutup dan mobil berjalan meninggalkan wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com