Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu, SBY-JK Saling Bertanya soal Anak dan Cucu

Kompas.com - 08/12/2014, 14:35 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (8/12/2014). Keduanya tampak akrab.

Setibanya SBY di Kantor Wapres, Kalla langsung menghampiri dan menyambut di depan pintu. Keduanya bersalaman kemudian bergandengan tangan menuju ruang kerja Kalla.

Menurut Juru Bicara Kalla, Husain Abdullah, keduanya membuka pembicaraan dengan saling bertanya mengenai keluarga masing-masing. Kepada Kalla, SBY menanyakan kabar putri Kalla, Chairani Jusuf Kalla alias Ade, yang menikah tahun lalu.

Membalas pertanyaan SBY, Kalla bertanya mengenai kabar Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

“Terus di dalam ditanya bagaimana kabar anak-anak, bagaimana kabar Ade yang terakhir nikah. Dia (SBY) kan hadir di pernikahan, bagaimana cucu, lalu Pak JK tanya Ibas bagaimana,” tutur Husain yang ikut mengantarkan SBY dan JK sampai ke ruang pertemuan.

Selain itu, menurut Husain, SBY menyampaikan kepada Kalla bahwa pertemuan mereka kali ini layaknya pertemuan sahabat lama.

“Disampaikan, ini saya bertemu dengan sahabat lama saya, waktu saya masih menjabat, Bapak (JK) sering mengunjungi saya. Sekarang gantian, saya yang mengunjungi Pak JK,” tutur Husain menirukan ucapan SBY.

SBY hadir ditemani mantan Menteri Sekretariat Negara, Sudi Silalahi. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi dan politikus Partai Golkar Aksa Mahmud ikut menyambut SBY di Kantor Wapres.

Sebelum masuk ke ruangan, SBY sempat menyapa wartawan dengan bertanya apa kabar. Ketua Umum Partai Demokrat ini terlihat mengenakan batik lengan panjang berwarna ungu. Husain menduga pertemuan SBY dan Kalla terkait dengan organisasi yang dipimpin SBY.

Lepas masa jabatannya sebagai Presiden, SBY dipercaya menjadi Presiden Majelis Global Green Growth Institute (GGGI). GGGI adalah organisasi yang bertujuan meningkatkan semangat pertumbuhan hijau, sebuah paradigma yang ditandai oleh keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan, khususnya di negara-negara berkembang. GGGI bermarkas di Seoul, Korea Selatan.

Sebelum bertemu Kalla, SBY bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Presiden. (Baca: Tiba di Istana, SBY Disambut Danpaspampres)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com