Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muktamar Dipercepat, PPP Bantah Naikkan Posisi Tawar ke Jokowi

Kompas.com - 12/10/2014, 14:48 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar VIII di Surabaya, Jawa Timur, pada 15-18 Oktober 2014 mendatang. Muktamar itu dilaksanakan pada menit-menit terakhir menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2014.

Sekretaris Jenderal DPP PPP Romahurmuziy membantah jika pelaksanaan Muktamar PPP menjelang pelantikan Jokowi itu merupakan langkah untuk meningkatkan posisi tawar PPP untuk mendapatkan kursi di parlemen mendatang.

"Saya kira pelaksanaan Muktamar PPP tidak harus dimaknai perubahan arah koalisi karena pelaksanaan Muktamar itu diatur di dalam UU Partai Politik dan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga parpol," kata Rommy saat menggelar konferensi pers di Hotel Century Atlet, Jakarta, Minggu (12/10/2014).

Rommy mengatakan, ada tiga agenda utama pelaksanaan Muktamar VIII itu. Pertama, pembacaan laporan pertanggungjawaban DPP PPP oleh Ketua Umum Suryadharma Ali. Kedua, pembahasan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). Terakhir, pembahasan arah kebijakan dan haluan partai lima tahun mendatang.

"Kita pun tidak ingin berspekulasi mengenai kabinet Pak Jokowi mendatang. Niat kami menyelenggarakan Muktamar itu untuk islah," katanya.

Dinamika di tubuh partai berlambang Kabah itu kembali bergejolak pasca-Pilpres 2014 lalu. Puncak dinamika itu terjadi dengan dipecatnya Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum DPP PPP berdasarkan hasil keputusan rapat pimpinan harian (RPH) di DPP PPP pada 9 September lalu.

Hasil RPH itu juga memutuskan untuk mengangkat Emron Pangkapi sebagai pelaksana tugas ketua umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com