JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad karena dianggap mendiskreditkan Ketua DPR Setya Novanto. Menurut Fadli, Abraham tak layak mengomentari terpilihnya Setya sebagai Ketua DPR periode 2014-2019.
"Sebaiknya lembaga itu tidak berpendapat seperti itu, masing-masing harus fokus di bidangnya. Jadi jangan berkomentar seperti pengamat lah," kata Fadli di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (3/10/2014).
Sebelumnya, Abraham mengatakan, KPK menyayangkan terpilihnya Setya karena ia pernah beberapa kali diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan sejumlah kasus korupsi. KPK, kata Abraham, mendambakan ketua DPR yang bersih dari catatan dugaan korupsi.
Abraham menyebut Setya berpotensi memiliki masalah hukum. (baca: Abraham Samad: Ketua DPR Tidak Kebal Hukum)
Fadli mengatakan, pernyataan Abraham bahwa Setya berpotensi tersangkut masalah hukum hanya sebatas rumor. Ia menilai pernyataan Abraham sangat spekulatif dan merugikan DPR secara lembaga serta Setya secara personal.
"Kita tidak mau dirugikan dengan segala macam isu yang sejauh ini juga tidak ada kebenarannya," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Sebelum terpilih sebagai pemimpin DPR, Setya sudah berkali-kali diperiksa KPK maupun bersaksi di pengadilan. Bahkan, KPK pernah menggeledah ruang kerja Bendahara Umum Golkar itu di DPR. (baca: Setya Novanto, Calon Ketua DPR yang "Akrab" dengan KPK)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.