JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menhuk dan HAM) Amir Syamsuddin mengatakan bahwa Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah menemuinya untuk meminta masukan. Beberapa isu yang dibahas adalah mengenai HAM, lembaga pemasyarakatan, dan tentang pertolongan pada ancaman hukuman mati yang diterima warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Amir menjelaskan, Tim Transisi yang menemuinya adalah Deputi Andi Widjajanto. Pertemuan dilakukan beberapa waktu lalu di Jakarta.
"Tim Transisi ingin dapat masukan, khususnya soal HAM, penjara, hukuman mati dan kasus-kasus internasional yang sudah kami tangani," kata Amir, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Untuk kasus hukuman mati yang diterima WNI di luar negeri, kata Amir, dirinya menjelaskan bagaimana cara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menanganinya. Ia sebutkan, Presiden SBY sangat telaten dalam melancarkan komunikasi dengan kepala negara lain. Sekalipun berhalangan hadir, Presiden SBY akan mengutus menterinya untuk menyampaikan surat resmi.
"Hasilnya signifikan, ratusan WNI di Malaysia dan Arab Saudi bisa kita selamatkan, kecuali yang kasus pembunuhan. Di luar pembunuhan, dengan segala kerendahan hati, presiden saya mau berbincang dengan kepala negara setempat," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.